Hal ini diungkapkan kembali oleh Dimas Wahyu Indrajaya yang menekankan beberapa momen emas Garuda dalam satu dekade setelah meraih Kemerdekaan.
"Tim yang tidak dibentuk instan tentunya ya, prestasinya yg terbaik di ajang Asian Games 1958, menyabet medali perunggu," ujar Dimas lagi.
"Hal itu didapat karena timnas sering ditempa dgn melawan sejumlah tim luar negeri, seperti Reims yang jadi juara Liga Champions."
"Momen paling diingat tentu aja saat timnas Indonesia menahan imbang Uni Soviet 0-0 di ajang Olimpiade Melbourne 1956."
"Uni Soviet tim kuat, buktinya mereka menyabet medali emas di ajang itu," tutur pengarang buku Trem Di Jakarta 1869-1962: Moda Darat Favorit Warga Ibu Kota Tempo Dulu (2021).
"Memang kita 'cuma' menahan imbang, tetapi sebuah kebanggaan sendiri bagi indonesia,
"Bahkan komentator/penyiar RRI yang menyiarkan pertandingan, Mahargono, sampai menangis ketika membawakan laga lawan Uni Soviet.
"Dia menjadi saksi langsung kehebatan kiper Maulwi Saelan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.