Mereka diwajibkan menang lebih dari dua gol di hadapan puluhan ribu pendukung Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Namun, tekanan tersebut berhasil diatasi oleh Charis Yulianto dkk. Bahkan dia yang menjadi kapten, ikut menyumbang gol dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Indonesia.
“Yang pasti senang banget bisa membobol Malaysia dengan heading. Di saat timnas harus unggul agregat gol karena di leg pertama kami kalah 1-2,” ujar Charis Yulianto, sang legenda Arema mengenang.
“Saya pribadi tidak menyangka, tapi ada saat itu timnas optimis mampu mengatasi Malaysia di Bukit Jalil,” ucapnya lagi.
Charis Yulianto saat itu merasa benar-benar fokus dalam pertandingan. Ia bahkan tidak lagi merasakan tekanan dari suporter tuan rumah.
“Saya tidak merasakan apa-apa malah kami seperti bermain di kandang sendiri karena ribuan suporter Indonesia juga memadati stadion,” ujarnya mengakhiri.
Kemenangan 1-4 di Bukit Jalil itu berhasil membawa timnas Indonesia ke partai final Piala Tiger 2004.
Sayangnya, final justru berakhir antiklimaks bagi timnas Indonesia, yang harus puas menjadi runner-up usai kalah agregat 2-5 dari Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.