Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema FC Mengemas Tradisi Liga Inggris dengan Karakter Bangsa Indonesia di BRI Liga 1 2021-2022

Kompas.com - 13/11/2021, 11:20 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sepak bola selalu lekat dengan persaingan, gengsi dan rivalitas. Masing-masing berkompetisi demi menjadi yang terbaik.

Dalam konteks kompetisi, keinginan untuk menjadi yang terbaik sangatlah baik.

Akan tetapi, terkadang semangat berkompetisi ini terbawa dalam kehidupan sehari-hari sehingga menciptakan persaingan membabi buta yang mengikis semangat nilai-nilai kehidupan sosial.

Bukti nyata terjadi di akar rumput, selalu ada suporter yang terbawa sengitnya persaingan di dalam lapangan hingga ke kehidupan sehari-hari.

Melihat atmosfer persaingan yang ketat, Arema FC pun membuat sebuah perubahan selama BRI Liga 1 2021-2022 berlangsung.

Selama 90 menit di lapangan, tim boleh tampil dengan karakter keras, garang dan tanpa kompromi.

Baca juga: Tren Meningkat di Liga 1, Arema FC Petik Hasil Evaluasi Berkala

 

Namun, di luar lapangan hijau, tim secara aktif menjunjung karakter khas orang Indonesia yang bergotong royong, sopan dan santun.

Kini, terbentuk tradisi baru yang dilakukan Arema FC sebelum dan sesudah pertandingan selama 11 pekan BRI Liga 1 2021-2022.

Sebelum pertandingan, para pemain akan berbaris membentuk sebuah lorong pemain yang memberikan tepuk tangan kepada para pemain dan juga wasit yang akan menjalankan tugas di dalam lapangan.

Hal ini mirip dengan guard of honour yang ada di Liga Inggris.

Bedanya, guard of honour di luar sana lazimnya dilakukan sebagai ucapan selamat kepada tim yang sudah memastikan diri menjadi juara.

Sedangkan, tradisi yang dilakukan Arema FC lebih kepada apresiasi dan ucapan selamat bertanding kepada pemain dan sebagai gestur selamat bertugas bagi perangkat pertandingan BRI Liga 1 2021-2022.

“Mungkin ini jarang dilakukan di tim lain tapi kami memulainya. Saya memulai tradisi baru setiap pertandingan kami selalu membuat lorong pemain untuk memberikan tepuk tangan kepada pemain yang akan bertanding,” ujar Manajer Ad Intern, M. Ali Rifki.

“Jadi, pemain saya panggil untuk baris berjajar memberikan tepuk tangan kepada wasit yang bertugas dan juga pemain yang akan bertanding.”

“Jujur, jarang dilakukan tim lain dan kami memulainya,” imbuhnya.

Pemain Arema FC Rizky Dwi melakukan selebrasi seusai menjebol gawang Madura United pada pekan 10 Liga 1 2021 yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (1/11/2021) malam.KOMPAS.com/Suci Rahayu Pemain Arema FC Rizky Dwi melakukan selebrasi seusai menjebol gawang Madura United pada pekan 10 Liga 1 2021 yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Sultan Agung Bantul, Senin (1/11/2021) malam.

Selanjutnya, M. Ali Rifki juga membiasakan tim untuk selalu mendahului saat melakukan salaman jelang pertandingan sebagai bentuk rasa hormat dan sportsmanship.

“Mau bermain kandang maupun tandang, kami yang harus datang ke tim lawan untuk bersalaman saat tos di awal pertandingan. Kami harus mendahului,” ucapnya.

Tidak selesai di situ, setelah laga usai tim juga punya tradisi baru yakni bersih-bersih ruangan ganti.

Pemain dan official secara bergotong royong kerja bakti membersihkan ruang ganti ketika akan meninggalkan Stadion.

Pemain bahkan tidak segan untuk menyapu dan mengambil sampah yang berserakan di ruang ganti setelah mereka gunakan.

Baca juga: Hasil Dua Derbi Malam Ini - Man City Pecundangi MU, Persebaya Imbangi Arema

Hal ini sebagai bentuk rasa hormat dengan mengurangi beban petugas kebersihan stadion serta menanamkan sikap disiplin kepada para pemain.

Ada harapan hal-hal sederhana tersebut bisa menular ke klub-klub lain sehingga menciptakan menciptakan sebuah energi positif yang membawa sepak bola ke arah lebih baik.

“Jadi, kami harus membantu energi positif, boleh berseberangan boleh rivalitas tetapi kedamaian harus tetap dijaga,” tutur pria yang sebelumnya menjabat sebagai manajer keuangan klub itu.

Tidak lupa, kebiasaan baru ini juga ikut disosialisasikan kepada suporter, terkhusus Aremania.

Sebagai bagian dari klub, Aremania diharapkan ambil bagian dari upaya tim untuk membawa wajah baru pada sepak bola Indonesia dan menjauhkan diri dari rivalitas tidak sehat.

“Saya sampaikan jauhi ujaran kebencian harus cinta damai. Rivalitas boleh, bodoh jangan,” ujarnya lagi.

“Kita boleh mendukung tim kesayangan tapi untuk apa melakukan ujaran kebencian kepada tim lain? itu membuat suasana tidak nyaman sendiri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com