Selain itu, konsentrasi pada menit-menit akhir juga menjadi catatan merah bagi Arema FC.
Sebaliknya, Madura United menunjukkan grafik menanjak pada beberapa pertandingan terakhir.
Walau Madura United kalah 2-3 dari Persija Jakarta, organisasi antarlini dan determinasi hingga akhir pertandingan konsisten.
Sementara, pada pekan ke-10, Madura United mengulang kembali skema main yang mereka tunjukan saat lawan Persija.
Skema permainan pun menunjukkan peningkatan dari sebelumnya walaupun tidak sempurna. Kesalahan individu dan komunikasi antarlini masih menjadi perhatian utama.
Namun, beberapa hari sebelum laga, Rahmad Darmawan mengatakan akan menyelesaikan masalah itu.
Madura United Lebih Prima pada Babak Kedua
Madura United memang kalah dari Arema FC jika melihat segi produktivitas gol dan posisi klasemen.
Namun, ada satu aspek yang membuat tim berjuluk Laskar Sape Kerrab tersebut unggul dari Arema FC yaitu keunggulan statistik di babak kedua.
Madura United bisa dibilang tim yang kurang cepat panas di awal laga tetapi permainan mereka menjadi efektif dan mematikan setelah menemui irama.
Terbukti, delapan dari 11 gol yang mereka ciptakan terjadi di babak kedua. Empat di antaranya dicetak pada 30 menit akhir pertandingan.
Ini menjadi sinyal bahaya bagi Arema FC yang memiliki masalah konsentrasi dan konsistensi di menit-menit akhir pertandingan.
Catatan pertemuan Derbi Jawa Timur
Sebagai tim yang sama-sama berasal dari Jawa Timur, duel Madura United dan Arema FC selalu dibumbui dengan adu gengsi untuk menjadi yang terbaik.
Gengsi ini yang membuat pertandingan keduanya selalu berjalan seru dan menarik.