Lalu, ada pertandingan sepak bola babak penyisihan grup C antara Aceh dan Kaltim 4 Oktober lalu yang terindikasi pengaturan skor. Bahkan, isu pengaturan skor itu sempat menjadi pemberitaan nasional.
Baca juga: Ramai Isu Sepak Bola Gajah di Laga Aceh Vs Kaltim, Fakhri Husaini Angkat Bicara
Thoriq Alkatiri menanggapi hal itu dengan tenang. Baginya, kontroversi dalam pertandingan adalah hal yang lumrah. Namun, yang pasti semua pihak sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjauhkan diri dari hal-hal kontroversial.
“Ya namanya suatu permainan pasti ada pro dan kontra. Mudah-mudahan di sepak bola tidak ada dan hal seperti itu dan dijauhkan,” ujar wasit yang mengantongi lisensi FIFA sejak 2014 ini.
Wasit berusia 31 tahun tersebut berharap semua diberikan kelancaran, baik itu cabor sepakbola maupun PON XX Papua secara keseluruhan.
Dengan demikian, dari PON XX Papua ini nantinya banyak bibit-bibit baru yang menyemarakkan sepak bola Indonesia.
“Semoga semua pemain yang tampil di PON kali ini suatu saat bisa mengisi dan menjadi pemain timnas karena di zaman Andik Vermansah dan banyak pemain itu kan berangkat dari PON," katanya.
Selain itu, dia juga berharap kehadirannya dan wasit-wasit berlisensi FIFA bisa ikut menginspirasi rekan-rekan seprofesinya yang lain untuk bersama-sama memberikan yang terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.