KOMPAS.com - AC Milan menggelorakan semangat memerangi tindakan rasialisme di dunia sepak bola via sebuah rilisan video khusus.
Bukan cuma berambisi menang di atas lapangan hijau, AC Milan juga terus berjuang mengalahkan rasialisme di dunia sepak bola.
Sikap tegas diambil AC Milan dengan melawan segala bentuk intoleransi dan diskriminasi.
Aksi itu terwujud dalam "RespAct Manifesto" di mana Milan berupaya menjunjung semangat kesetaraan, keberagaman, dan keterbukaan.
Video khusus dirilis AC Milan sebagai wujud dari manifesto nyata mereka melawan rasialisme.
“Ketika saya dihina karena warna kulit saya, rekan setim membela saya. Bersama, kami menjadi lebih kuat,” tutur Fikayo Tomori dalam rilisan video tersebut.
Baca juga: Hasil AC Milan Vs Venezia - Menang, Performa Apik Rossoneri Berlanjut
“Ketika saya dihina karena etnis saya, saya menjawab ‘Anda boleh menghina saya, tapi kami fokus kepada kemenangan,” ujar Zlatan Ibrahimovic.
AC Milan belakangan memang kembali diganggu oleh sejumlah penghinaan bernada rasial.
Gelandang AC Milan, Tiemoue Bakayoko, menjadi korban aksi tak terpuji oknum fans pada pekan ketiga Liga Italia 2021-2022 melawan Lazio.
Saat Milan bertandang ke rumah Juventus pada pekan keempat Serie A, giliran kiper Mike Maignan yang mendapatkan serangan kebencian berbau rasial.
“Kami menyadari bahwa kami tak bisa berharap menyelesaikan masalah rasialisme di lingkungan masyarakat atau dunia sepak bola seorang diri,” kata CEO Milan, Ivan Gazidis, melalui rilis yang diterima KOMPAS.com.
We act with one voice to promote equity, diversity and inclusion: #WeRespAct, always! ?????
Noi agiamo con una voce sola per promuovere equità, diversità e inclusione: #WeRespAct! ????? #SempreMilan
— AC Milan (@acmilan) September 23, 2021
“Namun, kami semua harus terus menyebarkan pesan harapan dan optimisme serta memahami setiap aksi kecil, setiap perilaku individu, dan setiap pengulangan pesan-pesan semacam ini, bisa membantu berkontribusi kepada perubahan ke arah yang positif.”
AC Milan mempersembahkan kampanye mereka ini kepada semua korban tindak rasialisme, termasuk tiga pilar timnas Inggris Bukayo Saka, Raheem Sterling, dan Marcus Rashford.
Seperti diketahui, Bukayo Saka, Raheem Sterling, dan Marcus Rashford mendapatkan hinaan karena warna kulit mereka, tak lama usai Inggris kalah dari Italia di final Euro 2020.
“Kami mendedikasikan pesan ini kepada Tiemoue, Franck, Mike, Misa, Agata, Marcus, Bukayo, Raheem, Nadia, dan semua korban dari penghinaan serta intoleransi yang tidak pantas mendapat apa pun selain harga diri dan respek.”
“Kami bersama dengan kalian dan tidak akan berhenti,” kata Ivan Gazidis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.