Pemain yang sejak kecil mengaku sebagai fans Milan itu naik ke hierarki teratas lantaran duet jangkar andalan tim, Ismael Bennacer dan Franck Kessie belum berada pada level kebugaran terbaik.
Kessie masih mengalami cedera otot dan masa pramusim Bennacer sempat terganggu gara-gara jangkitan Covid-19.
Tonali menjadi simbol transformasi AC Milan, sebuah tim bermaterikan banyak pemain muda yang mulai mampu menunjukkan kedewasaan bermain.
“Hari di mana kami memulai pramusim, saya melihat Tonali, Leao, dan Rade Krunic menjadi lebih matang, lebih siap untuk tantangan ini.”
Baca juga: Gabung AC Milan, Mimpi Sandro Tonali Menjadi Nyata
“Mereka belajar dari musim lalu, bekerja sangat keras dan berkembang dengan pesat,” kata pelatih AC Milan, Stefano Pioli, melayangkan pujian.
Tonali menjadi bagian penting dalam strategi Pioli yang menginginkan Milan bermain menekan.
Mengutip situs FBREF, Tonali musim ini tercatat 14 kali memulihkan penguasaan bola Milan. Tak ada pilar Diavolo lain yang memiliki catatan lebih bagus.
Statistik Tonali sama persis dengan Davide Calabria. Artinya, Tonali merupakan kepingan esensial bagi taktik pressing ala Milan.
“Tonali punya segalanya. Dia punya teknik, pemilihan posisi bagus, dan kualitas. Sekarang, kami harus terus bermain seperti ini,” kata Pioli usai laga melawan Cagliari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.