BANDUNG, KOMPAS.com - Tantangan besar akan dihadapi semua tim dalam mengarungi Liga 1 2021. Kompetisi strata tertinggi sepak bola Indonesia itu akan digelar dalam kondisi luar biasa karena pandemi virus corona.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengatakan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi setiap tim dalam mengarungi kompetisi musim ini. Pasalnya, Liga 1 2021 akan diselenggarakan dengan sistem dan regulasi yang agak berbeda dari sebelumnya.
Mengingat protokol kesehatan (prokes) ketat menjadi prioritas utama dalam sukses penyelenggaraan Liga 1 2021, semua pertandingan pun digelar tanpa penonton.
Alberts menuturkan, bukan hal yang mudah melakoni pertandingan dalam kondisi stadion yang kosong. Kehadiran suporter sangat dibutuhkan untuk memacu motivasi dan semangat juang para pemain di lapangan.
Format pertandingan tanpa penonton sempat diterapkan dalam sejumlah kompetisi besar Eropa pada sisa musim 2019-2020 dan 2020-2021. Beberapa kesebelasan memang bisa beradaptasi dengan format tersebut dan tetap menunjukkan performa apik di kompetisi.
Akan tetapi, tidak sedikit kesebelasan yang malah mengalami penurunan performa. Alberts mencontohkan Liverpool FC.
Baca juga: Trauma, Empat Sponsor Arema FC Tunggu Kickoff Liga 1 Sebelum Mulai Kerja Sama
Klub berjulukan The Reds itu mengalami performa angin-anginan selama musim 2020-2021. Akibatnya, Liverpool gagal mempertahankan gelar juara kompetisi lantaran hanya mampu duduk di posisi ketiga dalam klasemen akhir Liga Primer Inggris 2020-2021.
"Jadi, jika saya mengambil contoh, ketika Liverpool bermain tanpa suporter, mereka mendapatkan hasil yang buruk, tidak terduga karena mereka merupakan juara bertahan," kata Alberts, Sabtu (22/8/2021).
"Jadi, dampak dari tidak adanya suporter adalah satu hal (tantangan yang harus dihadapi)," kata pelatih berusia 66 tahun itu.
Alberts mengatakan, kondisi yang terjadi di Inggris atau kompetisi Eropa lainnya berbeda dengan Indonesia sehingga tidak bisa dikomparasikan.
Menurut dia, beberapa kompetisi Eropa memang pernah menggelar liga dengan format tanpa penonton. Namun, sistem kompetisi yang diterapkan tidak berubah, tetap kandang-tandang.
Baca juga: Tak Mau Euforia Dini, Jacksen Masih Tunggu Jadwal Resmi Liga 1
Adapun di Indonesia, selain digelar tanpa penonton, kompetisi pun rencananya digelar dengan sistem seri bubble to bubble. Artinya, tidak ada tim yang akan bertanding di kandangnya sendiri karena penyelenggaraan dipusatkan di sejumlah daerah yang sudah ditentukan.
"Di Indonesia, kami bukan hanya tidak bermain di depan penonton, tetapi kami bermain setiap laga di luar Bandung, kami tidak bermain di kandang, tidak seperti liga lain yang bermain di kandang, tetapi tanpa penonton," tutur Alberts.
"Pada prinsipnya, setiap laga yang dimainkan itu laga tandang, semua murni menjadi laga tandang. Di Eropa, meski tanpa suporter, tetapi tetap bermain di kandang, tetapi ini tidak berlaku di Indonesia," imbuh dia.
Minimnya persiapan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.