Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kickoff Liga 1 Depan Mata, Tak Mengeluh dengan yang Ada...

Kompas.com - 22/08/2021, 20:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tantangan besar akan dihadapi semua tim dalam mengarungi Liga 1 2021. Kompetisi strata tertinggi sepak bola Indonesia itu akan digelar dalam kondisi luar biasa karena pandemi virus corona.

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengatakan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi setiap tim dalam mengarungi kompetisi musim ini. Pasalnya, Liga 1 2021 akan diselenggarakan dengan sistem dan regulasi yang agak berbeda dari sebelumnya.

Mengingat protokol kesehatan (prokes) ketat menjadi prioritas utama dalam sukses penyelenggaraan Liga 1 2021, semua pertandingan pun digelar tanpa penonton.

Alberts menuturkan, bukan hal yang mudah melakoni pertandingan dalam kondisi stadion yang kosong. Kehadiran suporter sangat dibutuhkan untuk memacu motivasi dan semangat juang para pemain di lapangan.

Format pertandingan tanpa penonton sempat diterapkan dalam sejumlah kompetisi besar Eropa pada sisa musim 2019-2020 dan 2020-2021. Beberapa kesebelasan memang bisa beradaptasi dengan format tersebut dan tetap menunjukkan performa apik di kompetisi.

Akan tetapi, tidak sedikit kesebelasan yang malah mengalami penurunan performa. Alberts mencontohkan Liverpool FC.

Baca juga: Trauma, Empat Sponsor Arema FC Tunggu Kickoff Liga 1 Sebelum Mulai Kerja Sama

Klub berjulukan The Reds itu mengalami performa angin-anginan selama musim 2020-2021. Akibatnya, Liverpool gagal mempertahankan gelar juara kompetisi lantaran hanya mampu duduk di posisi ketiga dalam klasemen akhir Liga Primer Inggris 2020-2021.

"Jadi, jika saya mengambil contoh, ketika Liverpool bermain tanpa suporter, mereka mendapatkan hasil yang buruk, tidak terduga karena mereka merupakan juara bertahan," kata Alberts, Sabtu (22/8/2021).

"Jadi, dampak dari tidak adanya suporter adalah satu hal (tantangan yang harus dihadapi)," kata pelatih berusia 66 tahun itu.

Alberts mengatakan, kondisi yang terjadi di Inggris atau kompetisi Eropa lainnya berbeda dengan Indonesia sehingga tidak bisa dikomparasikan.

Menurut dia, beberapa kompetisi Eropa memang pernah menggelar liga dengan format tanpa penonton. Namun, sistem kompetisi yang diterapkan tidak berubah, tetap kandang-tandang.

Baca juga: Tak Mau Euforia Dini, Jacksen Masih Tunggu Jadwal Resmi Liga 1

Adapun di Indonesia, selain digelar tanpa penonton, kompetisi pun rencananya digelar dengan sistem seri bubble to bubble. Artinya, tidak ada tim yang akan bertanding di kandangnya sendiri karena penyelenggaraan dipusatkan di sejumlah daerah yang sudah ditentukan.

"Di Indonesia, kami bukan hanya tidak bermain di depan penonton, tetapi kami bermain setiap laga di luar Bandung, kami tidak bermain di kandang, tidak seperti liga lain yang bermain di kandang, tetapi tanpa penonton," tutur Alberts.

"Pada prinsipnya, setiap laga yang dimainkan itu laga tandang, semua murni menjadi laga tandang. Di Eropa, meski tanpa suporter, tetapi tetap bermain di kandang, tetapi ini tidak berlaku di Indonesia," imbuh dia.

Minimnya persiapan

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memimpin sesi latihan di Stadion GBLA, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memimpin sesi latihan di Stadion GBLA, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).

Kendala lain yang dihadapi Persib jelang mengarungi Liga 1 2021 adalah minimnya persiapan. Maung Bandung memang telah memulai persiapan menghadapi kompetisi sejak awal Maret lalu. Mereka juga sempat bermain di turnamen Piala Menpora 2021.

Akan tetapi, persiapan yang sudah dirancang dengan matang itu seakan tak berarti karena Liga 1 2021 yang semula akan digelar pada 10 Juli 2021 ditunda hingga akhir Agustus.

Penundaan diakibatkan terjadinya lonjakan kasus penularan Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

Imbas dari melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air, pemerintah pun terpaksa menarik rem darurat untuk menekan laju penyebaran yang menggila. Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pun diterapkan sejak 3 Juli 2021.

Kebijakan tersebut nyatanya berimbas pada persiapan lanjutan Persib dalam menghadapi kompetisi. Maung Bandung kesulitan mendapatkan akses penggunaan Stadion GBLA untuk berlatih.

Akibatnya, aktivitas latihan tim Persib terpaksa dihentikan. Skuad pun "dibubarkan" sementara, dan para pemain hanya diwajibkan menjalani latihan mandiri.

Baca juga: Punya Lini Serang Mengerikan, Pelatih Persib Enggan Sesumbar

"Kami yang berada di Bandung harus menerima aturan yang berlaku di Bandung, kami tidak bisa melanggar itu. Dalam hal itu, suatu hal yang normal kami harus mematuhinya," ucap Alberts.

Selama masa PPKM, nasib kompetisi sempat terombang-ambing karena dua kali mengalami penundaan. Publik bisa bernapas lega karena Satgas Covid-19 dan kepolisian akhirnya memberikan lampu hijau untuk Liga 1 2021 digelar pada 27 Agustus.

Meski sudah ada kepastian soal penyelenggaraan, kendala minimnya persiapan menghantui Persib. Maung Bandung hanya memiliki waktu selama dua hingga pekan untuk melakukan persiapan akhir. Tentu bukan waktu yang ideal karena Persib membutuhkan minimal empat pekan masa persiapan.

Meski begitu, Alberts enggan mengeluh dengan keadaan, persiapan yang singkat harus dimaksimalkan dengan baik. Sebab, paling penting saat ini adalah kompetisi bisa kembali dimulai.

"Jadi, sekarang, sudah ada kabar liga akan dimulai dan bagi kami, meski belum berlatih bersama, tetapi kami tahu faktanya ketika mulai bertanding," kata Alberts.

"Memang butuh waktu bagi tim untuk menyatu lagi sebagai tim selama laga berjalan. Karena hanya itu waktu bagi pemain bersama-sama lagi dan kami harus bertanding," tutur pelatih asal Belanda itu.

"Jadi, pemain harus mencoba menikmati liga yang mulai bergulir dan menerima keadaan seperti ini dengan coba memberikan yang terbaik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com