KOMPAS.com - Penyerang sayap timnas Inggris, Bukayo Saka, menuliskan surat terbuka setelah menerima serangan rasial dari sejumlah oknum suporter.
Bukayo Saka mendapat serangan rasial akibat kegagalannya sebagai penendang kelima saat adu penalti di laga final Euro 2020 kontra Italia.
Laga final Euro 2020 berakhir dengan kemenangan 3-2 Italia ata Inggris via adu penalti setelah kedua tim bermain 1-1 sepanjang waktu normal dan babak tamabhan waktu di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) lalu.
Pada babak tos-tosan, tiga penendang timnas Inggris yaitu Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Saka secara beruntun gagal mengeksekusi penalti.
Baca juga: Rashford dkk Dapat Serangan Rasial, Harry Kane Kecam Suporter Inggris
Adapun eksekusi gagal Saka yang merupakan penalti kelima Inggris menjadi momen kunci kekalahan Three Lions.
Kegagalan penalti berdampak negatif kepada ketiga pemain muda tersebut
Tak hanya menerima pil pahit karena gagal membawa Inggris juara Euro 2020, mereka juga banyak mendapat serangan rasial di media sosial.
Terkait hal ini, Rashford dan Sancho telah memberikan respons dengan memberikan kecaman.
Sementara itu, Saka yang sempat menutup akun media sosialnya telah menuliskan surat terbuka pada Kamis (15/7/2021) malam WIB.
Baca juga: Jadon Sancho: Kebencian Tak Akan Pernah Menang...
Berikut surat terbuka yang dituliskan Bukayo Saka melalui akun Instagram pribadinya.
"Saya telah menjauh dari media sosial selama beberapa hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan merenungkan beberapa minggu terakhir.
"Pesan ini tidak akan bisa mewakili betapa bersyukurnya saya atas semua cinta yang telah saya terima, dan saya merasa perlu berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya.
"Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari skuad Inggris yang menjadi panutan, mereka adalah saudara seumur hidup dan saya berterima kasih atas semua yang telah saya pelajari dari setiap pemain dan staf yang bekerja sangat keras.
"Merupakan segalanya bagi saya untuk membantu tim mencapai final pertama kami dalam 55 tahun, melihat keluarga saya di antara penonton, mengetahui apa yang telah mereka berikan untuk membantu saya sampai ke titik ini.
"Tidak ada kata-kata untuk memberitahu Anda betapa kecewanya saya dengan hasil dan penalti saya. Saya benar-benar percaya kami akan memenangkan Euro untuk Anda.
"Saya minta maaf karena tidak dapat membawanya pulang untuk Anda tahun ini, tetapi saya berjanji bahwa kami akan memberikan semua yang kami miliki untuk memastikan generasi ini tahu bagaimana rasanya menang.
"Reaksi saya pascapertandingan mengatakan semuanya, saya sangat terluka dan merasa seperti saya telah mengecewakan kalian semua dan keluarga Inggris saya.
"Namun, saya dapat menjanjikan ini kepada kalian. Saya tidak akan membiarkan momen itu atau hal negatif yang saya terima minggu ini menghancurkan saya.
"Bagi mereka yang telah berkampanye atas nama saya dan mengirimkan saya surat yang tulus, semoga saya dan keluarga saya baik-baik saja. Saya sangat berterima kasih.
Baca juga: Rashford Masih Heran Setelah Gagal Jadi Algojo Penalti Timnas Inggris
"Inilah sepak bola yang seharusnya. Gairah orang-orang dari semua ras, jenis kelamin, agama dan latar belakang datang bersama-sama dengan berbagi kegembiraan dalam rollercoaster sepak bola.
Kepada platform media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan yang saya, Marcus, dan Jadon terima minggu ini.
"Saya langsung tahu jenis kebencian yang akan saya terima. Itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform besar Anda tidak cukup melakukan untuk menghentikan pesan-pesan ini.
"Tidak ada tempat untuk rasialisme atau kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola atau di area masyarakat mana pun.
"Bagi mayoritas orang yang melaporkan para pengirim mengirim pesan ini, dengan mengambil tindakan dan melaporkan komentar ini ke polisi dan mengusir kebencian lewat sikap baik terhadap satu sama lain, kita akan menang.
"Cinta selalu menang."
Bukayo Saka
Selain serangan daring, serangan rasial juga muncul di dunia nyata dengan tindakan vandalisme dalam sebuah mural Marcus Rashford di Manchester.
Namun, masyarakat setempat secara sigap bersama-sama menutup pesan rasial itu dengan kertas-kertas bertuliskan dukungan untuk Rashford.
Kepolisian sendiri telah menangkap sejumlah oknum suporter yang terlibat dalam serangan rasial kepada Rashford, Sancho, dan saka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.