SLEMAN, KOMPAS.com - Manajer PS Sleman Development Center Hysa Ardiyanto mengatakan bahwa patihan virtual adalah langkah antisipasi dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat..
"Kegiatan berlatih visual adalah antisipasi agar aktivitas sepak bola tetap berjalan di PS Sleman Development Center," ucapnya.
Menurutnya, ada pengaruh yang muncul dari kebijakan PPKM Darurat itu.
Baca juga: Pengaruh PPKM Darurat bagi Pemain PS Sleman Development Center
"Ada pengaruh bagi aspek teknis dan mentalitas kepada para pemain," kata Hysa.
Apalagi, rentang waktu PPKM Darurat yang berlaku di Jawa Bali hingga 17 hari.
PPKM Darurat berlangsung mulai 3 Ju;i 2021 hingga 20 Juli 2021.
Sudah sejak Senin (5/7/2021), PS Sleman Development Center menggelar latihan virtual.
Latihan ini dilakukan lantaran ada pelaksanaan PPKM Darurat.
Pemerintah pusat memberlakukan PPKM Darurat untuk Jawa-Bali sebagai upaya meredam penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kami lakukan ini agar tidak merugikan pemain dan pelatih juga," kata Manajer PS Sleman Development Center Hysa Ardiyanto, hari ini.
"Para pemain dibagi dalam tim sesuai kelompok usia. Para pelatih mendampingi masing-masing tim melalui Live Meeting (Zoom/Google Meet) dan pemberian tugas,” ujar Hysa Ardiyanto.
Hysa menambahkan, tim pelatih PS Sleman Development Center sudah memiliki solusi untuk menjaga semangat pemain agar tidak kehilangan motivasi berlatih.
“Menu latihan disiapkan oleh pelatih fisik. Setiap pemain melaporkan latihan mandiri yang sudah dilakukan kepada pelatih,” jelasnya.
“Minggu ini latihan dijadwalkan setiap hari kecuali Sabtu, diharpakan kondisi fisik pemain tetap terjaga,” urai Hysa Ardiyanto.
Sementara itu, Dokter Tim PS Sleman, Elwizan Aminuddin menerangkan, PS Sleman rutin melakukan tes swab jenis antigen demi mencegah penularan virus Covid-19.