Dikutip dari salah satu media Denmark, Ekstra Bladet, Morten Boesen dan Anders Boesen memulai karier profesional sebagai pebulu tangkis pada awal 1990-an.
Morten Boesen bisa dikatakan tidak beruntung karena terpaksa pensiun pada 2000 setelah mengalami cedera lutut yang serius.
Di sisi lain, Anders Boesen memiliki karier yang lebih cemerlang dari kakaknya.
Pria kelahiran 6 Maret 1976 itu tercatat pernah menduduki ranking ketiga dunia di sektor tunggal putra.
Baca juga: Denmark Harus Tetap Tanding Usai Eriksen Kolaps, Schmeichel Kritik UEFA
Pada masa mudanya, Anders Boesen bersaing sangat ketat dengan legenda tunggal putra Denmark, Peter Gade.
Salah satu fakta menarik dari kerier Anders Boesen adalah dirinya pernah bertemu dengan legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.
Dua pertemuan ikonik Anders Boesen dan Taufik Hidayat terjadi pada 16 besar All England 2001 dan semifinal Piala Thomas 2002.
Pada 16 besar All England 2001, Anders Boesen sukses menumbangkan Taufik Hidayat secara straight game dengan skor 15-13 dan 15-10.
Satu tahun berselang, Taufik Hidayat membalas pada semifinal Piala Thomas 2002.
Bermain pada pertandingan ketiga, Taufik Hidayat menang secara dramatis.
Kemenganan Taufik Hidayat langsung mengantar Indonesia ke final Piala Thomas 2002 berkat keunggulan 3-0 atas Denmark.
Baca juga: Meski Sudah Pulih, Christian Eriksen Diprediksi Tak Bisa Bermain Lagi
Indonesia kemudian sukses membawa pulang Piala Thomas 2002 ke Tanah Air setelah menumbangkan rivalnya, Malaysia, di partai puncak dengan skor tipis 3-2.
Empat tahun setelah kalah dari Taufik Hidayat pada semifinal Piala Thomas 2002, Anders Boesen memutuskan gantung raket.
Anders Boesen pensiun pada 2006 dan langsung melanjutkan pendidikan kedokteran atau medis yang sudah dia ambil ketika masih menjadi pebulu tangkis.
Pada 2008, Anders Boesen mulai bekerja sebagai salah satu dokter tim raksasa sepak bola Denmark, F.C Copenhagen.