Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chelsea Vs Man United, Tuchel Pernah Frustrasi Usai Dipermalukan Ole

Kompas.com - 27/02/2021, 14:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber ESPN

KOMPAS.com - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, mengaku sempat frustrasi seusai dipermalukan Manchester United yang diasuh Ole Gunnar Solskjaer.

Momen itu terjadi pada 16 besar Liga Champions musim 2018-2019 ketika Tuchel masih melatih Paris Saint-Germain.

PSG asuhan Thomas Tuchel saat itu gagal melangkah ke perempat final seusai kalah agresivitas gol tandang dari Man United dalam agregat 3-3.

Cara PSG tersingkir kala itu terbilang sangat tragis. Sebab, PSG sempat mempermalukan Man United 2-0 di Stadion Old Trafford pada laga leg pertama.

Namun, keunggulan itu tidak bisa dimanfaatkan PSG setelah kalah 1-3 pada laga leg kedua.

Kekalahan PSG terlihat lebih menyakitkan karena gol kemenangan Man United di Stadion Parc des Princes diciptakan Marcus Rashford pada menit ke-90+4 melalui titik penalti.

Baca juga: Jelang Chelsea Vs Man United, Tuchel Bandingkan Cavani dengan Giroud

Penalti itu didapat Man United setelah Presnel Kimpembe tidak sengaja melakukan handsball ketika mencoba menghadang tendangan Diogo Dalot.

Para pemain PSG pada awalnya sempat melakukan protes.

Namun, wasit tidak mengubah keputusannya karena sudah memastikan insiden tersebut dengan melihat layar Video Assistant Referee (VAR) di pinggir lapangan.

PSG dan Thomas Tuchel pada akhirnya harus menerima kenyataan tersingkir dari 16 besar Liga Champions 2018-2019 karena kalah agresivitas gol tandang dari Man United.

Terdekat, Tuchel akan kembali menghadapi Solskjaer saat Chelsea menjamu Man United di Stadion Stamford Bridge pada laga pekan ke-26 Liga Inggris, Minggu (28/2/2021).

Pada konferensi pers menjelang laga, Tuchel sempat bercerita banyak mengenai pertemuan PSG dan Man United dua tahun lalu.

Menurut Tuchel, laga leg kedua PSG vs Man United adalah pengalaman terburuk sepanjang kariernya sebagai pelatih.

Baca juga: Chelsea Vs Man United: Tuchel Tertantang dengan Rekor Tandang Impresif MU

Tuchel mengaku sempat frustrasi sampai berdiam diri selama dua hari karena sulit menerima kenyataan PSG tersingkir akibat kalah agresivitas gol tandang.

"Sejujurnya, saya tidak bisa berbicara dengan siapapun selama dua hari setelah laga leg kedua itu. Saya seperti berada di ruangan yang sangat gelap saat itu," kata Tuchel dikutip dari situs ESPN.

"Saya tidak bisa memikirkan apapun selalin kekalahan itu. Mungkin pengalaman terburuk yang pernah saya alami. Sebab, saya tidak tahu penyebab kekalahan PSG," tutur Tuchel.

"Sulit menjelaskan situasi laga dari bagaimana hasil pertandingan pertama, jalannya laga leg kedua, dan keputusan VAR menit-menit akhir," ucap Tuchel menambahkan.

"Saya tidak pernah merasakan kekalahan menyakitkan seperti itu sebelumnya. Kekalahan itu menjadi pukulan telak yang sulit saya terima," ujar Tuchel.

Musim ini, PSG asuhan Tuchel sempat dua kali bertemu Man United di fase grup Liga Champions.

Hasilnya, PSG dan Man United saling mengalahkan di kandang lawan masing-masing.

Baca juga: Chelsea Vs Man United, Satu Rekor Menanti Setan Merah di Stamford Bridge

Namun, Tuchel tidak bisa mendampingi PSG di fase gugur Liga Champions karena dipecat pada Desember 2020. Tuchel kemudian langsung menerima pinangan Chelsea pada Januari 2021.

Terkait laga nanti, Tuchel mengaku sudah mengantongi kekuatan Man United asuhan Solskjaer karena sudah pernah empat kali bertemu ketika melatih PSG.

Namun, Tuchel tidak mau sesumbar karena tahu Man United belum terkalahkan pada laga tandang Liga Inggris musim ini.

"Selama dua musim terakhir, saya sudah empat kali bertemu Man United. Kami akan menggunakan pengetahuan itu untuk pertandingan besok," kata Tuchel.

"Saya tahu Man United suka bermain dengan mengandal kecepatan dalam serangan balik. Mereka sangat berbahaya ketika mendapatkan ruang lebar," ujar Tuchel.

"Namun, saya sadar laga nanti akan sangat sulit dan menjadi tantangan besar untuk kami. Kami tahu Man United memiliki rekor tandang yang bagus musim ini," kata Tuchel menambahkan.

Baca juga: Faktor Kunci yang Bikin Thomas Tuchel Mampu Bangkitkan Chelsea

Sejauh ini, Chelsea di bawah komando Thomas Tuchel masih belum menelan kekalahan dengan rincian meraih enam kemenangan dan dua hasil imbang.

Konsistensi itu turut mengatrol posisi Chelsea yang sempat terpuruk di urutan sembilan, kini menempati peringkat lima dengan koleksi 43 poin dari 25 pertandingan.

Chelsea wajib mengalahkan Man United untuk memperbesar peluang lolos ke Liga Champions musim depan.

Chelsea saat ini hanya tertinggal dua angka dari West Ham United yang menempati urutan empat atau batas akhir zona Liga Champions.

Di sisi lain, Man United yang duduk di peringkat dua masih belum aman karena hanya unggul enam angka dari Chelsea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com