BANDUNG, KOMPAS.com - Nasib nahas dialami oleh gelandang muda Persib Bandung, Saiful. Tempat tinggal pemain berusia 18 tahun itu terdampak bencana banjir yang melanda Karawang dan Cikampek.
Saiful mengatakan, air mulai naik sejak Sabtu (06/02/2021) malam hingga pada Minggu (7/2/2021) dini hari. Air pun mulai masuk ke dalam rumahnya yang berada di Kecamatan Telukjambe.
"Iya rumah kebanjiran semua, sekarang sudah surut. Kejadiannya dari malam minggu jam 02.00. Kira kira banjirnya selutut. Saya juga enggak tidur soalnya tengah malam (hujan petir), jadi jaga-jaga," kata Saiful kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
Saiful tidak mengetahui pasti penyebab banjir di daerahnya. Dia menduga, air naik ke permukiman warga sekitar lantaran debit air di Sungai Walahar meningkat akibat hujan deras.
Baca juga: Dipanggil Shin Tae-yong, Kiper Muda Persib Ungkap Harapan dan Persiapan
"Saya juga tidak tahu pastinya bagaimana. Sepertinya, karena dari Sungai Walahar, kalau dibuka melubernya ke sini," kata Saiful.
Beruntung bagi Saiful, banjir tidak menimbulkan kerugian materiil yang cukup besar.
Menurut dia, ketika hujan lebat, keluarga biasanya sudah siaga mengantisipasi datangnya air ke permukiman.
Maka dari itu, saat kejadian banjir melanda, semua barang berharganya sudah diamankan ke tempat yang lebih tinggi.
"Alhamdulillah, kalau barang berharga tidak ada yang kena, seperti sepatu dan TV duluan diangkat ke lantai dua. Memang rumah saya ini sering kena banjir," ucap Saiful.
Menurut Saiful, tempat tinggalnya memang menjadi langganan banjir.
Bencana banjir terparah yang pernah dialami Saiful dan warga sekitar adalah pada tahun 2010. Kala itu, debit air yang menerjang ke permukiman warga hingga mencapai atap rumah.
Baca juga: Fokus pada Pembinaan Sepak Bola, Legenda Persib Dirikan Akademi
"Kalau untuk yang ini, sebenarnya tidak terlalu parah karena yang parah itu pada tahun 2010. Ketinggiannya hampir segenteng," ujar Saiful.
Meski sering terdampak banjir, Saiful mengaku belum terpikirkan untuk pindah rumah. Saiful mengatakan, untuk mencari tempat tinggal baru bukanlah perkara mudah.
Oleh karena itu, dia lebih berharap agar masalah banjir di daerah tempat tinggalnya bisa segera teratasi.
"Kalau untuk pindah, belum terpikirkan. Ini juga kan masih ngontrak. Mau beli juga mahal. Ya semoga tidak banjir lagi, capek juga beres-beresnya," kata Saiful.
"Kemarin sebenarnya sudah sempat surut, tetapi sehabis maghrib air naik lagi, katanya dibuka lagi bendungannya," kata dia.