KOMPAS.com - Kedatangan Asnawi Mangkualam Bahar ke Ansan Greeners FC membuat pelatih klub Korea Selatan tersebut, Kim Gil-Sik, siap membantu proses adaptasi sang pemain.
Mantan bek PSM Makassar, Asnawi Mangkualam, resmi menerima kontrak dari klub kasta kedua Liga Korea Selatan tersebut.
Konfirmasi kepindahan Asnawi ke Ansan Greeners FC diumumkan oleh PSM Makassar pada Jumat (29/1/2021).
Bergabungnya pemain timnas Indonesia itu ke Ansan membuat sang bek harus siap menghadapi tantangan baru.
Baca juga: Kisah di Balik Bergabungnya Asnawi ke Ansan Greeners FC: Rela Digaji Lebih Rendah
Salah satu tantangan yang harus dihadapi Asnawi saat akan berkarier di Korea Selatan adalah bahasa.
Ya, bahasa menjadi salah satu tantangan terberat Asnawi yang harus dihadapi.
Sebab, perbedaan bahasa antara Indonesia dan Korea Selatan, serta minimnya kemampuan bahasa Inggris, tentu bisa menyulitkan Asnawi dalam beradaptasi.
Bahkan, pemain timnas Indonesia lainnya, Yanto Basna, juga pernah mengungkapkan kendala serupa di awal kariernya di Thailand.
Kendati demikian, pelatih Ansan Greeners FC, Kim Gil-sik, memastikan Asnawi tidak akan disulitkan oleh kendala bahasa.
Juru taktik 42 tahun itu mengatakan bahwa timnya sudah menemukan solusi untuk membantu Asnawi beradaptasi dengan cepat.
Salah satunya adalah mencari penerjemah bagi Asnawi selama berada di Ansan, mengingat ada banyak orang Indonesia yang tinggal di Kota Ansan.
Baca juga: Rancangan Timnas Indonesia di SEA Games 2021: PSSI Pastikan Tak Tiru Malaysia
"Pertama adalah masalah bahasa. Di Ansan ada banyak sekali orang Indonesia," ucap Kim Gil-sik dilansir BolaSport.com dari Youtube Sports-G Korea.
"Kami akan mencari penerjemah secepatnya untuk membantu tim dan Asnawi."
"Namun, sepak bola adalah olahraga dunia yang pasti punya banyak persamaan. Jadi saya rasa bahasa bukan hambatan," ucap Kim Gil-sik.
"Dia akan bisa beradaptasi dengan baik," katanya menambahkan.
Selain bahasa, Asnawi juga dihadapkan tantangan lainnya, yakni persoalan budaya. Kim Gil-sik menilai persoalan budaya juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi proses adaptasi Asnawi.
Kim Gil-sik menegaskan bahwa budaya Korea Selatan sejatinya adalah budaya yang terbuka pada kultur-kultur lain di dunia.
Akan tetapi, dalam beberapa aspek tertentu, ada juga sistem kultur yang rumit bagi orang asing untuk memahaminya.
Baca juga: Alasan Mengapa Kota Ansan Bisa Bikin Asnawi Mangkualam Betah
Oleh sebab itu, pelatih yang pernah berkarier di Romania itu berniat untuk membantu Asnawi secara khusus. Harapannya, Asnawi bisa beradaptasi dengan cepat dan merasa nyaman di tim.
"Di Korea, meskipun banyak yang berkata kultur di sini bebas, tapi dalam hal kehidupan sehari-hari dan juga latihan masih ada kultur yang sistematis dan rumit," tutur Kim Gil-sik.
"Karena ini berbeda dengan Indonesia, mungkin ini akan sulit pada awalnya. Maka dari itu, saya akan membantunya."
"Saya akan meeting dengan dia untuk membantu masalah tersebut," pungkas Kim Gil-sik. (Hugo Hardianto Wijaya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.