TANGERANG, KOMPAS.com - Pelatih perintis Diklat Persib, Jaino Matos, menilai kalau Liga Malaysia kurang tepat apabila dijadikan tujuan bermain para pesepak bola Indonesia.
Fenomena pemain Indonesia merumput di Liga Malaysia diramaikan oleh transfer Syahrian Abimanyu dari Madura United ke tim sultan Johor Darul Ta'zim.
Setelah itu, ada ketertarikan Sabah FA terhadap winger andalan Persib, Febri Haryadi.
Pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat ingin meminjam penyerang andalan Maung Bandung tersebut sebelum niatnya harus dikubur karena Persib mengajukan persyaratan agar Febri harus kembali satu bulan sebelum Liga 1 bergulir kembali, kapan pun itu.
Pelatih perintis Diklat Persib, Jaino Matos punya pandangannya sendiri terhadap transfer pemain Merah Putih ke Negeri Jiran.
Dia menilai kurang tepat jika pemain-pemain Indonesia seperti Febri Hariyadi menjadikan Liga Malaysia sebagai tujuan karier.
Baca juga: Kisah Jaino Matos Rintis Diklat Persib Bandung dari Nol
Jaino menganggap kualitas dan daya saing pemain Indonesia tidak seharusnya berada di kompetisi Negeri Jiran yang ia anggap masih di bawah Tanah Air.
Sang pelatih punya pengalaman intensif di kedua negara sehingga layak membandingkan level kompetisi Indonesia dan Malaysia.
Jaino telah tujuh tahun menjelajah sepak bola Indonesia dan pernah enam tahun bergelut di sepak bola Malaysia.
"Pemain kita yang punya kemampuan minimal harus main di Thailand atau di level Asia: Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Arabi Saudi," kata pelatih asal Brasil tersebut kepada KOMPAS.com.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.