KOMPAS.com - Frank Lampard berbicara soal komitmen pemain dan kesabaran membangun tim setelah Chelsea mengalami penurunan performa sejak Desember 2020.
Selama Desember 2020, performa Chelsea tidak konsisten dengan mereka hanya bisa meraih tiga kemenangan dari delapan pertandingan di semua komptisi.
Pada lima laga lainnya, Chelsea hanya mampu meraih dua hasil imbang dan menelan tiga kekalahan.
Memasuki 2021, peruntungan Chelsea belum membaik. The Blues membuka 2021 dengan kekalahan 1-3 dari Manchester City pada laga pekan ke-17 Liga Inggris.
Hasil melawan Man City memperpanjang tren buruk tidak pernah menang Chelsea di Liga Inggris menjadi tiga laga beruntun.
Baca juga: Chelsea Kalah Lagi dan Nasibnya di Ujung Tanduk, Frank Lampard Tak Peduli
Inkonsistensi itu membuat Chelsea yang awal musim ini disebut kandidat kuat juara Liga Inggris kini terdampar di peringkat sembilan klasemen.
Chelsea dengan koleksi 26 poin untuk sementara tertinggal tujuh angka dari sang juara bertahan, Liverpool, yang berada di puncak klasemen.
Penurunan performa Chelsea membuat rumor Lampard akan dipecat dalam waktu dekat sering dibicarakan.
Hal itu tidak lepas dari sifat pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang dikenal tidak ragu memecat pelatih pada pertengahan musim jika performa tim menurun.
Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari, Guus Hiddink, hingga Rafael Benitez, adalah empat nama pelatih top yang pernah dipecat Roman Abramovich di Chelsea.
Nasib Lampard semakin tidak menentu karena dirinya telah menghabiskan lebih dari 200 juta euro untuk mendatangkan tujuh pemain ke Chelsea musm ini.
Baca juga: Krisis Chelsea, Frank Lampard Jadi Pelatih Terburuk di Era Roman Abramovich
Terkait masa depannya, Lampard yang kontraknya akan habis akhir musim ini buka suara.
Menurut Lampard, salah satu penyebab inkonsistensi Chelsea dalam satu bulan terakhir adalah proses adaptasi pemain baru yang belum maksimal.
Meski demikian, Lampard mengakui posisinya saat ini tidak aman dan secara tidak langsug menyerahkan masa depannya kepada manajemen Chelsea.
"Kami memiliki skuad muda dan ada beberapa pemain baru yang masuk. Jadi, ketika beberapa orang menilai skuad kami kuat untuk bersaing, realitanya adalah skuad kami muda dan pemain baru belum menunjukkan performa terbaiknya," kata Lampard dikutip dari situs Goal.