LANCASHIRE, KOMPAS.com - Klub Liga Inggris asal Lancashire, Burnley, memasuki tahun kelimanya berlaga di Liga Primer.
"Namun, klub hanya berinvestasi seadanya untuk merekrut pemain di musim 2020-2021," kata manajer Burnley, Sean Dyche.
Besar kemungkinan, gara-gara curhat itu, tulis Lancashire Telegraph, Burnley bakal dilego oleh pemiliknya, Mike Garlick dan kawan-kawan.
Saat ini, proses penjualan sudah memasuki tahap pembicaraan lebih mendalam.
Baca juga: Mantan Bos Klub MLS Terpincut Burnley
Rupanya, mantan bos klub Liga Sepak Bola AS (MLS) Real Salt Lake, Alan Pace terpincut membeli Burnley.
Burnley bertengger di urutan sepuluh klasemen akhir musim 2019-2020.
Torehan capaiannya adalah 54 poin dari 15 kali menang, 9 kali seri, dan 14 kali kalah.
Klub ini bermarkas di Stadion Turf Moor.
Julukan klub ini adalah The Clarets.
ALK Capital
Pace bergabung dalam manajemen perusahaan pengelola keuangan asal AS, ALK Capital.
"Hingga kini, ALK Capital, satu di antara dua calon pembeli Burnley sudah menunjukkan keseriusan," tulis laporan Lancashire Telegraph.
Alan Pace bukanlah orang asing dalam upaya pembelian klub-klub Inggris oleh perusahaan asal AS.
Bulan lalu, Pace disebut-sebut namanya dalam negosiasi pembelian saham mayoritas Sheffiled United, klub Liga Ingris juga.
Untuk rencana pembelian Sheffield United, Pace berkongsi dengan Dave Checketts, pemilik Real Salt Lake kini.
Dave Checketts saat ini juga masih menjadi presiden dua klub basket NBA yakni Utah Jazz dan New York Knicks.
Sekarang pemilik saham mayoritas Burnley adalah Mike Garlick dengan penguasaan 49,24 persen.
Lantas, di posisi kedua ada kepemilikan 28,2 persen oleh John Banaszkiewicz.
Sementara, lima orang anggota di kepemilikan Burnley berbagai kepemilikan saham sisa sebesar 16,36 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.