Aji Santoso Ikut Bangga Orbitkan Arif Satria Hingga ke Timnas

MALANG, KOMPAS.com - Arif Satria bersama tiga pemain Persebaya Surabaya mendapatkan panggilan ke pemusatan latihan Timnas Indonesia senior besutan Shin Tae-yong.

Ini menjadi debut pertama bek 25 tahun itu bersama Tim Garuda.

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, pun mengucapkan selamat kepada Arif Satria atas pemanggilannya tersebut.

Dia ikut gembira pemain yang diorbitkan dari tim amatir bisa menembus hingga ke tingkat tim nasional.

“Pertama, tentunya saya mengucapkan selamat kepada Arif termasuk tiga pemain lainnya. Spesial untuk Arif, memang saya mengambil anak ini dari tim amatir,” kata pelatih asal Malang kepada Kompas.com.

Baca juga: Aji Santoso Buka Suara soal Regulasi U20 Saat Liga 1 Dilanjutkan

Pemain kelahiran Musi Rawas, Sumatera Selatan itu memulai kariernya bersama dengan Semen Padang U-21.

Tak sampai satu musim, bek berusia 24 tahun ini berhasil menembus tim utama Kabau Sirah pada musim 2016.

Minim jam terbang, Arif Satria kemudian dipinjamkan ke PSP Padang di Liga 3. Di sana, dia mendapatkan banyak jam terbang untuk menunjukan kualitasnya.

Semusim di PSP Padang, Arif kemudian hijrah ke Persis Solo Gotong Royong (Persis GR), bentukan Askot PSSI Solo yang berkiprah di Liga 3.

Di tim ini lah Arif Satria bertemu dengan Aji Santoso yang kala itu menukangi Persela Lamongan.

“Saya melihat dia, terus diambil, saya ajak ke Persela. Alhamdulillah di Persela mengalami peningkatan luar biasa, Arif Satria tidak tergantikan sampai menjadi kapten juga,” tutur mantan kapten Timnas Indonesia.

Baca juga: Aji Santoso Bicara soal Burung dan Filosofi Berburu Pemain Muda

“Lalu, saya ke Persebaya dia juga bergabung dengan saya dan sekarang menjadi salah satu peserta pemusatan latihan timnas,” imbuhnya.

Aji Santoso melanjutkan, pemanggilan ini menjadi bukti bahwa Arif Satria layak menjadi pemain papan atas.

Tentunya, pemanggilan ini juga menjadi kebanggaan bagi klub dan pelatih.

Terakhir, Aji Santoso berpesan kepada Arif untuk memaksimalkan peluang di depan mata.

“Ini kesempatan sangat bagus, menurut saya prestasi puncak pemain sepak bola adalah bagaimana ketika membela timnas,” ucap pelatih 6 April 1970.

"Ini prestasi puncak. Untuk itu, berusahalah maksimal agar lebih dan lebih hingga bisa meraih posisi di tim,” pungkasnya.