KOMPAS.com - Pierre-Emerick Aubameyang adalah penyerang berkebangsaan Gabon yang lahir di Laval, Perancis.
Dia terlebih dulu meniti karier di dunia sepak bola bersama dua akademi Perancis, FC Rouen dan Bastia U-19, sebelum bergabung ke akademi AC Milan pada 2007.
Namun, karier Aubameyang di AC Milan tak berjalan mulus.
Dia hanya satu kali terdaftar dalam skuad utama AC Milan, tepatnya pada leg kedua Coppa Italia musim 2007-2008 kontra Catania.
Pada laga tersebut, Aubameyang hanya menjadi penghangat bangku cadangan tanpa mendapat menit bermain sedikitpun.
Selama berstatus sebagai pemain AC Milan, dia justru kerap dipinjamkan ke sejumlah klub Perancis, seperti Dijon, Lille, AS Monaco, hingga dijual secara permanen ke Saint-Etienne.
Kala membela Saint-Etienne (2011-2013), Aubameyang mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Dari 97 penampilan, dia berhasil membukukan catatan impresif, 41 gol dan 25 assist.
Selain itu, dia juga mempersembahkan satu trofi Piala Liga Perancis (2012-2013) selama berseragam Saint-Etienne.
Baca juga: Tranformasi dan Kesuksesan Liverpool Jadi Inspirasi Mikel Arteta di Arsenal
Catatan apik Aubameyang bersama Saint-Etienne kemudian mengundang ketertarikan klub raksasa Bundesliga, kasta tertinggi Liga Jerman, Borussia Dortmund.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, Dortmund memboyong Aubameyang dengan mahar 13 juta euro (sekitar Rp 210 miliar) pada awal musim 2013-2014.
Harga tersebut tentu sebanding dengan kontribusi yang diberikan Aubameyang selama membela Dortmund.
Bersama Die Borussen, julukan Dortmund, Aubameyang mencatatkan 141 gol dan 36 assist dari 213 penampilan.
Soal gelar, dia sudah merengkuh trofi Piala Super Jerman pada musim pertamanya bersama Dortmund.
Trofi pertama Aubameyang untuk Dortmund kemudian disusul dua gelar lainnya, juara Piala Super Jerman (2014-2015) dan Piala Liga Jerman atau DFB Pokal (2016-2017).