Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang Rino Gattuso, dari Penunjukan Kontroversial, Tragedi Keluarga, hingga Pengubah Nasib Napoli

Kompas.com - 18/06/2020, 06:32 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kemenangan Napoli atas Juventus di laga final Coppa Italia, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB menjadi kisah indah bagi perjuangan pelatih Gennaro Gattuso.

Tak sedikit yang memicingkan mata ketika melihat nama Gennaro Gattuso ditunjuk Napoli sebagai pengganti pelatih veteran Carlo Ancelotti pada Desember 2019.

Bagaimana tidak, kendati Gattuso merupakan pemenang Liga Champions, Liga Italia, dan Piala Dunia sebagai pemain, mantan gelandang tangguh ini belum bisa berbicara banyak sebagai pelatih.

Pengalamannya sebelum ini adalah melatih di Liga Yunani bersama OFI dan di kasta bawah Italia bersama Pisa sebelum mendapatkan kesempatan melatih AC Milan.

Baca juga: Hasil Final Coppa Italia - Napoli Berjaya di Adu Penalti, Cristiano Ronaldo Tak Sempat Menendang!

Menggantikan Vincenzo Montella, masa Gattuso di Milan bisa dikategorikan sebagai medioker.

Ia hanya menorehkan rataan 1,78 poin per laga dari 82 pertandingan menukangi tim kesayangannya.

Gattuso sempat membawa AC Milan ke final Coppa Italia 2017 tetapi Rossoneri kalah 0-4 dari Juventus di partai pamungkas.

Ia pergi pada penghujung musim 2018-2019 sebelum dipekerjakan Napoli pada Desember 2019 dengan latar belakang pekerjaan tak mudah.

Penyerang Napoli, Lorenzo Insigne, merayakan golnya bersama Gennaro Gattuso pada pekan ke-21 Liga Italia di Stadion San Paolo, Senin 27 Januari 2020.AFP/ ALBERTO PIZZOLI Penyerang Napoli, Lorenzo Insigne, merayakan golnya bersama Gennaro Gattuso pada pekan ke-21 Liga Italia di Stadion San Paolo, Senin 27 Januari 2020.

Skuad Napoli secara efektif melakukan pemberontakan terbuka kepada Ancelotti dan manajemen klub setelah mereka menolak mengikuti training camp yang diperintahkan presiden klub.

Ujung dari pemberontakan itu, manajemen memutuskan untuk mematahkan mata rantai dan berencana membuang pemain-pemain terbaik Napoli dan memulai ulang tim.

Namun, hasil-hasil yang ditorehkan Gattuso membaik pada Januari, termasuk mengalahkan Lazio di perempat final Coppa Italia dan Juventus di Serie A.

Napoli juga berhasil menahan Barcelona 1-1 pada leg pertama babak 16 besar.

Bahkan, Gattuso dan Napoli tidak menelan kekalahan dari 11 laga terakhir.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Melempem di Final Coppa Italia, Tak Sempat Maju di Adu Penalti

Kendati demikian, pandemi virus corona datang dan sang pelatih mengalami tragedi keluarga pekan lalu.

Gattuso kehilangan Francesca, sang adik, yang meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya, 11 hari sebelum partai semifinal kedua ini.

Dikutip dari situs Football Italia, Francesca menderita penyakit langka selama bertahun-tahun dan beberapa kali naik meja operasi.

Francesca sudah dirawat di rumah sakit sejak Februari 2020. Namun, kondisinya semakin memburuk sebelum meninggal dunia pada 2 Juni 2020 saat berusia 37 tahun.

Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, merayakan kemenangan atas Bologna dalam laga Liga Italia di Stadion San Siro, Milan, pada 10 Desember 2017.AFP/Marco Bertorello Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, merayakan kemenangan atas Bologna dalam laga Liga Italia di Stadion San Siro, Milan, pada 10 Desember 2017.

Ia pun mengutarakan bahwa kemenangan atas Juventus merupakan imbalan atas kerja keras timnya di lapangan. Sekaligus, ia menceritakan pengalaman traumatisnya dalam sebulan terakhir.

"Hidup, terutama sepak bola, telah memberi saya jauh lebih banyak dari apa yang saya beri. Sepak bola membuat saya jadi pria. Dalam hidup, Anda harus selalu memikirkan orang tua dan keluarga pertama, jadi apa yang terjadi sangat sulit diterima," tuutrnya kepada RAI Sport seusai laga.

"Saya punya hasrat besar ke sepak bola. Semua yang bekerja di bidang ini harus menghormatinya, karena kami beruntung. Hal ini yang mebuat saya marah apabila tak melihat passion di lapangan."

"Saya tak punya penyesalan terhadap karier bermain dan saya ingin para pemain ini juga merasakan hal sama. Saya percaya dengan Dewa Sepak Bola. Apabila Anda menjalani olahraga ini dengan benar, Anda akan menuai apa yang telah ditanam," lanjutnya.

Baca juga: Final Coppa Italia, Persembahan Gattuso untuk Mendiang Adiknya

Keberhasilan menjuarai Coppa Italia ini bukan berarti membuat musim Napoli dan Gattuso usai.

Sebaliknya, ia kini berhasrat untuk membawa Dries Mertens cs kembali ke Liga Champions.

Napoli sejauh ini masih terjebak di peringkat keenam dengan 39 poin, terpaut 9 poin dari Atalanta di posisi keempat yang menjadi slot terakhir ke kompetisi tertinggi antarklub Eropa tersebut.

"Menjadi tugas kami untuk bermain di 12 laga Serie AA terakhir dengan rasa hormat. Tugas kami untuk berusaha, kami tak bisa berpikir pekerjaan kami selesai dan menyerah. Sulit, ada jurang besar, tetapi kami harus berupaya yang terbaik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com