Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viktorija Mihajlovic: Saya Cerita ke Psikolog, Saya Jatuh Cinta dengan Ayah Saya

Kompas.com - 14/06/2020, 16:30 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Viktorija Mihajlovic, anak tertua pelatih Bologna Sinisa Mihajlovic, mengutarakan bahwa ia memiliki ikatan mendalam dengan ayahnya.

Ikatan mendalam itu bahkan membuat wanita berusia 22 tahun ini belum pernah merasakan jatuh cinta, kecuali kepada sang ayah.

Kisah mendalam itu diutarakan oleh Viktorija Mihajlovic pada sesi wawancara mendalam di acara "La Vita in Vivo" di Rai 1.

"Saya bilang ke psikolog kalau saya tak pernah jatuh cinta. Ia lalu menjelaskan bahwa saya jatuh cinta dengan ayah saya, tetapi itu cinta dalam artian berbeda. Singkat kata, saya selalu membuat perbandingan antara lelaki dalam hidup saya dengan ayah saya, dalam hal itu saya sangat menuntut."

Baca juga: Sinisa Mihajlovic dan Perjuangannya Melawan Penyakit Leukemia

Viktorija pun berbicara mengenai perjuangan sang ayah melawan leukimia yang telah berlangsung selama 11 bulan terakhir.

"Sekarang ayah lebih baik. Ia kembali latihan, berlari, bermain bola, ia baik-baik saja," tuturnya.

Tahun lalu, Sinisa Mihajlovic mengabarkan kepada dunia kalau dirinya menderita leukemia atau kanker darah dan terus mendapat perawatan intensif.

Viktorija pun mengatakan bahwa masa-masa perawatan sang ayah itu juga momen berat baginya. 

Viktorija Mihajlovic, anak dari Sinisa Mihajlovic, saat menghadiri pertandingan sang ayah yang kini menukangi Bologna di Serie A.INSTAGRAM.com/vickymiha Viktorija Mihajlovic, anak dari Sinisa Mihajlovic, saat menghadiri pertandingan sang ayah yang kini menukangi Bologna di Serie A.

"Saya selalu punya fobia terhadap rumah sakit dan kemungkinan kedua orang tua saya bisa sakit. Jadi, saya hilang kontrol emosi sedikit. Saya marah, tidak siap, dan tidak tahu itu penyakit apa," ujar anak tertua dari lima bersaudara, tiga laki-laki dan dua perempuan, itu.

"Bagi saya, penyakit ayah saya ini sangat serius tetapi juga absurd karena dalam sitasi tersebut, justru dia yang menenangkan saya dan meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja."

"Ayah saya selalu tahu cara memakai kata-kata tepat pada masa tepat untuk meyakinkan dan menguatkan saya. Ia adalah titik referensi saya, tetapi pada saat itu saya tak lagi melihat kekuatannya dan hal itu membuat saya takut."

Viktorija pun bercerita bagaimana ia akhirnya bisa bertemu lagi dengan sang ayah setelah Sinisa menjalani 40 hari masa karantina di rumah sakit saat menjalani terapi untuk melawan Leukemia.

Baca juga: Penyakit Leukemia Mengubah Hidup Sinisa Mihajlovic

"Ini momen yang tak akan pernah saya lupakan. Ia tidak ingin kami masuk ke dalam ruangan, tetapi dirinya yang ingin keluar, berjalan, menyambut kami," ujarnya.

"Jadi, kami menunggunya di ruang tunggu. Ketika keluar, saya kaget karena ia terlihat seperti kakek kami: Ia sangat kurus dan tak punya rambut. Pertama, saya tak berbicara banyak karena hampir menangis," lanjut wanita berzodiak Pisces ini.

"Namun, kami lalu duduk dan berbincang. Hal paling menyakitkan adalah ketika harus mengucapkan sampai jumpa, ia kembali masuk ke rumah sakit dan tak pulang bersama kami."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com