KOMPAS.com - Kiper Chelsea asal Argetina, Willy Caballero, mengaku mendapat ancaman pembunuhan saat tampil di Piala Dunia 2018.
Ancaman itu didapat Caballero seusai laga kedua penyisihan Grup D yang mempertemukan Argentina vs Kroasia. Pada laga tersebut Argentina kalah telak 0-3.
Caballero pada saat itu dianggap menjadi biang keladi kekalahan Argentina karena melakukan kesalahan yang berbuah gol pertama Kroasia.
Kesalahan itu berawal dari niat Caballero mengembalikan umpan Gabriel Mercado pada menit ke-54.
Caballero terlihat ingin mengembalikan umpan dengan cara men-chip bola melewati Ante Rebic yang sudah membayangi.
Namun, bola sepakan Caballero tidak sempurna dan justru jatuh ke kaki Ante Rebic.
Baca juga: Perbedaan Messi dan Maradona Menurut Mantan Bek Timnas Argentina
Kesalahan itu dimanfaatkan Ante Rebic untuk mencetak gol dengan cara tendangan voli kaki kanan.
Mengenang momen itu, Caballero mengaku bingung karena pada awalnya sama sekali tidak ada niatan mencungkil bola ke arah Ante Rebic.
"Bola memiliki efek tidak terduga dan justru mengarah ke Rebic. Banyak orang berpikir saya memang ingin menendang dengan cara seperti itu," kata Caballero dikutip dari situs Goal.
"Sejujurnya saya tidak pernah menendang dengan tekhnik seperti itu. Saya sebenarnya ingin membuang bola dengan keras karena saya tahu ada dua penyerang yang datang," tutur Caballero.
"Saya tidak tahu mengapa tendangan itu gagal," ujar Caballero menamabahkan.
Kalah 0-3 dari Kroasia membuat Argentina saat itu nyaris tidak lolos ke fase guguru Piala Dunia 2018.
Posisi Argentina berada di ujung tanduk karena hanya bisa mengoleksi satu poin dari dua laga.
Beruntung bagi Argentina karena pada laga terakhir mampu mengalahkan Nigeria 2-1 sehingga lolos ke fase gugur dengan status runner up Grup D.
Baca juga: Messi Sering Dikritik di Timnas Argentina, Aguero Pasang Badan
Seusai laga melawan Kroasia, Caballero mengaku mendapat ancaman pembunuhan. Caballero menilai masa-masa itu sangat sulit karena dirinya juga kehilangan tempat di tim utama Argentina.
"Sehari setelah laga melawan Kroasia, semua orang tiba-tiba mendapatkan nomor telefon saya. Itu adalah momen yang buruk," kata Caballero.
"Banyak pesan ekstrim yang saya terima termasuk ancaman pembunuhan. Pesan itu membuat saya memikirkan keluarga," tutur Caballero.
"Saya saat itu ingin tampil lagi untuk membayar kesalahan. Namun, saya bisa memahami keputusan Jorga Sampaoli (pelatih timnas Argentina saat itu)," ujar Caballero menambahkan.
Meski berhasil lolos dari Grup D, langkah Argentina tidak jauh karena harus tersingkir pada babak 16 besar.
Argentina tersingkir seusai kalah dramatis 3-4 dari timnas Perancis yang mengakhiri turnamen sebagai juara.
Setelah Piala Dunia 2018, Caballero tidak pernah lagi dipanggil membela timnas Argentina hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.