Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Ini: Chelsea Juara Liga Champions untuk Pertama Kalinya

Kompas.com - 19/05/2020, 17:20 WIB
Nirmala Maulana Achmad

Penulis

KOMPAS.com - Sedikit yang menyangka Chelsea bisa menjuarai Liga Champions 2011-2012.

Sejak fase 16 besar, Chelsea diprediksi akan tersingkir lebih cepat karena mereka kalah 1-3 pada leg pertama di kandang Napoli. Perlahan namun pasti, Chelsea membalikkan prediksi.

Hari ini delapan tahun yang lalu, klub berjulukan The Blues itu mampu membuktikan, mereka bisa menjadi tim terbaik Eropa.

Berhadapan dengan Bayern Muenchen di Allianz Arena, 19 Mei 2012, Chelsea tidak diunggulkan untuk mengangkat trofi "Si Kuping Besar" kala itu.

Meskipun, mereka sebelumnya telah menyingkirkan sang juara bertahan, Barcelona, pada semifinal.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Gol Telat Etoo dan Belletti Bawa Barcelona Raih Trofi Kedua di Liga Champions

Bermain di kandang sendiri, Bayern langsung mengurung pertahanan Chelsea sejak awal laga.

Deretan lini serang Die Roten - julukan Bayern - seperti Mario Gomez, Arjen Robben, Franck Ribery, hingga Thomas Mueller bergantian menebar ancaman ke gawang Petr Cech.

Namun, skor 0-0 menutup babak pertama.

Digempur terus-menerus, gawang Chelsea bobol pada menit ke-83. Adalah Mueller lewat tandukannya yang membuat Bayern unggul.

Penyerang lubang asli Jerman itu dengan cerdiknya membenturkan bola ke tanah agar menyulitkan Cech menangkap si kulit bundar.

Penggemar Chelsea terdiam menyambut gol Mueller. Akan tetapi, berselang lima menit, mereka gantian bersorak kegirangan menyambut gol Didier Drogba.

Menerima sepak pojok Juan Mata, penyerang asal Pantai Gading itu menanduk bola dengan kerasnya hingga membuat Manuel Neuer gagal membendung si kulit bundar. Gol yang begitu ikonik.

Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal dan babak tambahan.

Sebenarnya, pada babak tambahan, Bayern mendapat hadiah penalti seusai Ribery dilanggar Drogba di kotak terlarang Chelsea.

Namun, Robben yang ditugasi menjadi algojo gagal membobol gawang sang mantan.

Babak adu penalti pun mau tidak mau harus dilakukan. Dua penendang Bayern gagal, sementara Chelsea hanya satu.

Menariknya, semua arah tendangan penalti pemain Bayern mampu ditebak Petr Cech.

Didier Drogba menjadi pahlawan The Blues seusai tendangan penaltinya memastikan Chelsea juara Liga Champions untuk pertama kalinya.

Chelsea mengukir sejarah. Mereka menjadi tim London pertama yang memenangkan trofi "Si Kuping Besar".

Roberto Di Matteo boleh berstatus sebagai pelatih interim saat itu. Namun, jasanya bagi Chelsea tak akan terlupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com