KOMPAS.com - Pembatalan Liga Belanda, Eredivisie musim 2019-2020 turut menyita perhatian pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) memutuskan menghentikan kompetisi Liga Belanda musim ini secara permanen menyusul pemerintah setempat yang memperpanjang masa lockdown hingga 1 September 2020 mendatang.
Bukan hanya itu, KNVB juga meniadakan tim juara, degradasi, dan promosi.
Sejatinya, klub Ajax Amsterdam menjadi pemuncak klasemen sekaligus calon terkuat peraih trofi Liga Belanda musim ini.
Baca juga: Pelatih Persib Pasrah Menunggu Kepastian Kelanjutan Liga 1
Ini adalah kali pertama Eredivisie tanpa juara dan degradasi sejak musim 1944-1945 yang dibatalkan karena perang dunia kedua.
Liga Belanda menjadi kompetisi sepak bola kedua di Eropa yang resmi dibatalkan karena pandemi virus corona.
Sebelumnya, Liga Belgia lebih dulu memulai langkah tersebut.
Menanggapi penghentian Liga Belanda, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengatakan bahwa keputusan itu bukan mutlak dari KNVB.
"Keputusan di Belanda untuk menghentikan liga bukan mutlak dari KNVB. Semua harus paham mengenai hal ini," ucap Robert Rene Alberts yang dikutip dari Tribun Jabar.
Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan keputusan membatalkan kompetisi berasal dari klub-klub peserta Eredivisie.
"Dari pertemuan itu, yang saya tahu, 14 klub sepakat dihentikan, 7 tim berpendapat netral, dan 7 lainnya bersebrangan dengan keputusan itu," tutur Alberts.
"Jadi pada prinsipnya itu adalah keputusan demokratis yang dibuat oleh klub. Akan tetapi, KNVB yang memutuskan hasil akhirnya berdasarkan apa yang disepakati tim-tim tersebut," kata dia menambahkan.
Baca juga: Bila Ikut Mazhab Liga Perancis, Persib Bandung Juara Liga 1
Menurut eks pelatih Arema FC itu, penghentian Liga Belanda merupakan langkah yang tepat.
"Karena memang lebih baik menghentikannya dan mempersiapkan untuk liga musim depan ketika krisis ini sudah selesai," ujar Alberts.
Lebih lanjut Robert Alberts menambahkan memang pasti ada yang menginkan kompetisi tetap berlanjut.
Namun karena kebanyakan lebih memperhatikan nyawa seseorang maka diputuskanlah liga berhenti.
"Tentunya ada yang tidak setuju tapi mayoritas menerimanya karena keputusan dibuat oleh klub dan disetujui KNVB," ucap Alberts mengakhiri. (Ibnu Shiddiq NF)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.