"Tanpa mengurangi rasa hormat. Manajemen sangat profesional, artinya mereka percaya sepenuhnya urusan teknis kepada pelatih. Jadi, tim pelatih merasa nyaman bereksperimen dengan keahliannya," tutur Didik.
Di sisi lain, meskipun sudah belasan tahun menjadi asisten pelatih, Didik Ludiyanto masih memiliki harapan untuk menjadi seorang pelatih kepala dan bisa menjuarai liga domestik.
Sekalipun di atas kertas sudah pernah juara dua kali bersama Persela U-21 dan juga pernah naik menjadi caretakter, dia tetap ingin menjadi pelatih di level tertinggi.
"Entah kapan keinginan itu terwujud, tetapi yang jelas semua tergantung doa dan restu kalian semua," ucap Didik.
Namun, yang jelas pelatih berusia 43 tahun itu menyadari bahwa mimpi hanya sekadar mimpi jika tanpa kerja keras.
Baca juga: Solidaritas Covid-19, Persela Lamongan Lelang Koleksi Bersejarah
Kini, fokusnya adalah mendedikasikan pikiran dan tenaganya kepada Persela Lamongan, terutama untuk memunculkan bibit-bibit berkualitas dari usia dini.
"Saya akan berusaha mencetak pemain-pemain seperti Fahmi Al Ayyubi, Birul Walidain, Dendi Sulistiawan dan pemain-pemain orbitan lainnya."
"Mereka itu produk Persela U-21. Yang terpenting sekarang adalah belajar, belajar, dan belajar untuk mencari bekal," kata Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.