Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terburuk Kaka, Momen Menyakitkan Istanbul 2005...

Kompas.com - 03/04/2020, 15:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peraih gelar Ballon d'Or edisi 2007, Ricardo Kaka, mengungkapkan satu momen terburuk selama berkarier sebagai pemain sepak bola.

Hal tersebut dia ungkapkan dalam sesi tanya jawab pada akun Instagram resmi FIFA, Kamis (2/4/2020) waktu setempat.

Sebelum mengungkapkan momen terburuk, pemain asal Brasil itu terlebih dulu membeberkan momen terbaik selama aktif bermain.

Menurut Kaka, momen terbaiknya terjadi kala membela AC Milan ketika ia berhasil merengkuh gelar juara Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.

Baca juga: Starting XI Terbaik Carlo Ancelotti, Ada Zidane dan Kaka, tapi Tanpa Cristiano Ronaldo

Bukan hanya itu, Kaka juga berhasil membawa pulang gelar Ballon d'Or dan pemain terbaik FIFA saat masih berseragam klub berjuluk I Rossoneri tersebut.

"Saya tidak memiliki momen pribadi, tetapi sebagian besar momen terbaik dalam karier saya terjadi bersama AC Milan," ucap Kaka, dikutip dari laman Football Italia.

"Di sana saya meraih trofi Liga Champions pada 2007, Piala Dunia Antarklub, Ballon d'Or, dan penghargaan pemain terbaik FIFA," tutur dia menambahkan.

Namun, AC Milan ternyata bukan hanya menjadi wadah bagi momen terbaik Kaka.

Pemain yang memiliki nama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite itu juga merasakan momen terburuk bersama AC Milan.

Baca juga: Real Madrid dan Barcelona Bersaing Dapatkan New Kaka

Kaka menyebut bahwa kekalahan dari Liverpool pada final Liga Champions 2005 di Istanbul adalah momen terburuk dalam karier sepak bolanya.

"Istanbul pada tahun 2005. Tidak ada yang lebih menyakitkan dari itu," ujar Kaka.

Peristiwa dramatis "keajaiban di Istanbul" Liverpool saat final Liga Champions 2005 memang dikenal sebagai momen menyakitkan bagi para penggawa dan pendukung AC Milan.

Kala itu, skuad asuhan Carlo Ancelotti yang unggul 3-0 pada babak pertama justru tampak kewalahan kala laga memasuki babak kedua.

Ricardo Kaka pada final Liga Champions 2005 di Istanbul, Turki.AFP/FILIPPO MONTEFORTE Ricardo Kaka pada final Liga Champions 2005 di Istanbul, Turki.
Keajaiban terjadi ketika pasukan The Reds, julukan Liverpool, hanya membutuhkan enam menit (54'-60') untuk menyamakan kedudukan

Skor 3-3 bertahan hingga pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti.

Dari lima algojo AC Milan, hanya John Dahl Tomasson dan Kaka yang berhasil menjalankan tugas.

Adapun tiga penendang lainnya, Serginho, Andrea Pirlo, dan Andriy Shevchenko gagal mengeksekusi penalti.

Sementara itu, Liverpool sukses memenangi partai puncak lewat eksekusi penalti Dietmar Hamann, Djibril Cisse, dan Vladimir Smicer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com