Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah seperti Era Rossi Berulang, Honda Nomor Duakan Peran Marquez

Kompas.com - 21/12/2019, 20:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Seperti di Era Rossi

Pada penghujung 2003, pecinta MotoGP dikejutkan dengan keputusan Rossi yang hengkang dari Repsol Honda.

Padahal, tim tersebut sudah membuatnya berhasil meraih dua kali juara dunia, masing-masing pada tahun 2002 dan 2003.

Yang lebih mengejutkan, Rossi memilih pindah ke Yamaha, pabrikan yang ketika itu sudah mengalami puasa gelar lebih dari 10 tahun.

Saat memutuskan hengkang dari Repsol Honda, Rossi sempat mengaku bahwa dirinya ingin mencari tantangan baru.

"Tugas saya sudah selesai. Saya pebalap HRC sampai 31 Desember 2003, jadi saya belum bisa komentar. Tapi saya hanya ingin bilang bahwa ini tantangan besar," kata Valentino pada November 2003.

Meski mengaku ingin mencari tantangan baru, ada alasan kuat lainnya yang disebut menjadi penyebab hengkangnya Rossi dari pabrikan sayap tunggal.

Baca juga: Valentino Rossi Senang Jika Yamaha Rekrut Jorge Lorenzo

Kabarnya, Honda menomorduakan peran pebalap mengenai kesuksesan tim selama beberapa tahun terakhir. Jadinya, Rossi merasa kurang dihargai oleh petinggi Honda.

Di sisi lain, Rossi punya pendirian bukan hanya peran motor yang mampu menghantarkan seorang pebalap menjadi juara dunia. Tapi juga kemampuan dari pebalap itu sendiri.

Pendirian itulah yang membuat Rossi berani pindah ke Yamaha. Di pabrikan garpu tala, Rossi berhasil menyabet dua kali juara dunia, yakni pada 2004 dan 2005, sebelum Repsol Honda merebutnya lewat Nicky Hayden pada 2006.

Meski sempat gagal lagi meraih gelar juara dunia karena gagal bersaing dengan Casey Stoner (Ducati) pada 2007, Rossi pada akhirnya mampu kembali berjaya pada 2008 dan 2009.

Di sisi lain, Repsol Honda baru kembali meraih juara lewat Stoner pada 2011, sampai akhirnya Marquez tiba dan mendominasi MotoGP.

Meski berhasil membuktikan dirinya mampu meraih juara di tim yang berbeda, Rossi ternyata sempat juga merasa menyesal karena pindah dari Honda.

Pasalnya, ia merasa bisa menyamai torehan gelar juara milik Giancomo Agostini seandainya tetap bertahan di Honda.

Baca juga: Bisa Salip Rekor Rossi, Marquez Menyerah Jika Kejar Rekor Agostini

Agostini tercatat menjadi pengoleksi gelar terbanyak dalam sejarah dengan 15 kali juara, delapan di antaranya di kelas tertinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com