Jadi Pemain Muda Terbaik Dunia, Matthijs de Ligt Sabet Kopa Thropy 2019

KOMPAS.com - Bek Juventus, Matthijs de Ligt, dinobatkan menjadi pemain muda terbaik dunia dan berhak meraih Kopa Trophee 2019.

Kepastian itu diumumkan dalam acara seremoni Ballon dÓr 2019 yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, Senin (2/12/2019) atau Selasa dini hari WIB.

Seusai menerima trofi, De Ligt mengaku bangga dengan pencapaian ini. De Ligt tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada mantan rekan satu timnya, Ajax Amsterdam.

"Suatu kebanggaan bisa berada di sini bersama banyak pemain hebat. Saya harap Anda semua bisa menikmati malam ini," kata De Ligt dalam pidato kemenangannya.

"Saya sangat bangga bisa meraih gelar ini. Terima kasih kepada rekan satu tim saya baik di Ajax Amsterdam dan Juventus. Mereka semua yang membantu saya meraih gelar ini," ujar De Ligt menambahkan.

Baca juga: Legenda Belanda Yakin De Ligt Menyesal Tak Pilih Barcelona

?????? Matthijs de Ligt the new #kopatrophy winner! #ballondor pic.twitter.com/0K4pakAQQU

— #BallondOr (@francefootball) December 2, 2019

Sepanjang tahun ini, De Ligt memang menjadi salah satu pemain muda yang menonjol.

Bersama Ajax, De Ligt sukses meraih dua gelar domestik yakni Liga Belanda dan Piala Belanda.

Dua gelar itu menjadi sangat spesial karena saat meraihnya De Ligt adalah kapten Ajax.

De Ligt yang masih berusia 19 tahun akhir musim lalu menjadi kapten termuda yang mampu memberi gelar juara untuk Ajax.

Selain itu, De Ligt juga menjadi aktor penting keberhasilan Ajax mencapai babak semifinal Liga Champions.

Di level internasional, De Ligt turut membantu timnas Belanda menjadi runner-up UEFA Nations League tahun ini.

Baca juga: Matthijs De Ligt Dinilai Punya Tekad Sekuat Cristiano Ronaldo

Pencapaian itu membuat Juventus tidak segan menebus De Ligt dengan mahar 75 juta euro atau setara Rp 1,1 triliun pada awal musim ini.

De Ligt menjadi pemain kedua yang memenangi Kopa Trophee setelah bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, tahun lalu.

Di tahun ini, De Ligt mengalahkan nama-nama tenar lain, seperti Joao Felix (Ateltico Madrid), Vicinius Jr (Real Madrid), dan Matteo Guendozi (Arsenal).