Fuad Naji menilai, aksi pengeroyokan itu terjadi secara terencana.
"Sweeping itu terorganisasi dan terencana,' ucapnya.
"Ada yang bermotor untuk memantau kondisi sekitar, ada yang bertugas merekam aksi, ada yang menjadi eksekutor dan ada yang memberi komando," kata Fuad.
Terkait kejadian pengeroyokan tersebut, pihak Kemenpora yang diwakili oleh Gatot S Dewa Broto akan mengumpulkan data yang mendukung untuk proses penyelidikan.
Pihak KBRI di Kuala Lumpur juga akan memberikan pendampingan jika suatu saat korban pengeroyokan Fuad atau Yovan dipanggil untuk memberikan keterangan kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM).
"Kami akan mengumpulkan data lebih lanjut secara singkat saja dan mendalami informasi terkait kejadian yang dialami Fuad," kata Gatot.
Baca juga: Simpang Siur Pengeroyokan dan Penangkapan Suporter Indonesia di Malaysia
"Pihak KBRI di Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan, karena di sana kan ada perlindungan terhadap warga negara Indonesia."
"Untuk itu, saya berterima kasih kepada Kemenlu dan seluruh jajaran KBRI di Kuala Lumpur yang telah membantu sedemikian rupa," tutur Gatot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.