Argo memastikan, Polri terus berkoordinasi dengan liaison officer di Malaysia untuk perkembangan kasus ini.
Baca juga: Suporter Indonesia Ditangkap di Malaysia, Minta Doa ke Istri hingga Disebut Hapus Akun Facebook
7. Nama ketiga WNI yang ditangkap
Penjelasan polisi soal ketiga suporter yang ditangkap saat akan masuk stadion sama dengan yang disampaikan Ketua Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) Luki Ardianto.
"Mereka ditangkap di pintu pemeriksaan," ujar Luki sebagaimana dilansir Antaranews, Jumat (22/11/2019).
Ketiga orang yang ditangkap masing-masing bernama Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo, dan Rifki Chorudin.
Mereka bukan anggota aliansi suporter dan berasal dari Bali.
Menurut informasi, lanjut Luki, PSSI sudah meminta bantuan ke KBRI untuk memberikan pendampingan hukum.
"Info dari PSSI, mereka sudah meminta bantuan ke KBRI dan menyerahkan urusan yang masih ditahan di KBRI," ujar dia.
8. Bantahan Menpora Malaysia
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman, menilai video viral yang menunjukkan suporter Indonesia dikeroyok adalah bohong atau hoaks.
Hal itu diungkapkan Syed Saddiq lewat video yang diunggah akun Twitter pribadinya, Jumat (22/11/2019).
Menurut Syed Saddiq, video itu tidak benar dan berharap masyarakat tidak percaya.
"Kepada rekan-rekan di Indonesia, tolong jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah, yang berkata bahwa ada suporter Indonesia yang dipukul dan juga ditusuk oleh suporter Malaysia," kata Syed Saddiq di awal videonya.
"Saya sudah menghubungi pihak kepolisian. Polisi Malaysia juga sudah menghubungi Kepolisian Indonesia. Bahwa video tersebut adalah hoax dan fitnah," kata Syed Saddiq.
"Video itu tidak sesuai dengan sepakbola Malaysia dan Indonesia. Jangan karena hoaks, hubungan antara Indonesia dan Malaysia jadi keruh. Kita ini serumpun. Jangan pecah belah rakyat Indonesia dengan Malaysia karena video ini," ujar Syed Saddiq menambahkan.
Baca juga: Menpora Malaysia: Suporter Indonesia Dikeroyok dan Ditusuk Itu Hoax
9. Korban pengeroyokan suporter Malaysia tuntut Syed Saddiq tarik ucapan
Yovan Loveindo Restu, suporter Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan di Malaysia, menuntut Syed Saddiq Abdul Rahman menarik ucapan yang menyatakan kekerasan suporter di Kuala Lumpur adalah hoax.
Yovan yang mengaku menjadi korban pengeroyokan kecewa dan menuntut Syed Saddiq menarik ucapannya.
"Jujur setelah mendengar pernyataan Menpora Malaysia, saya sedih dan kasihan karena sekelas menteri bisa mengeluarkan statement seperti itu," kata Yovan di awal video klarifikasi yang diunggah di akun instagram pribadinya.
Sambil menunjukkan luka di wajah, Yovan memastikan video viral pengeroykan di Malaysia adalah benar dan dirinya sebagai korban.
"Ini saya Yovan, salah satu korban yang ada di bukit bintang malam itu, yang videonya sudah kawan-kawan lihat dan tersebar dua hari ini," kata Yovan.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa yang ada di video itu adalah benar. Tidak hoax sama sekali. Ini adalah buktinya (menunjuk luka di wajah). Ini adalah bukti kebiadaban suporter Malaysia malam itu," ujar Yovan.
"Ini nyata. Jadi kalau Anda (Syed Saddiq) bilang ini adalah hoax atau orang Indonesia menyebar hoax itu salah. Jadi saya ingin tegaskan kejadian malam itu benar," tutur Yovan menambahkan
Baca juga: Korban Pengeroyokan Suporter Malaysia Tuntut Syed Saddiq Tarik Ucapan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.