Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Yamaha, Valentino Rossi Harapkan Perbaikan Musim Depan

Kompas.com - 18/11/2019, 16:40 WIB
Firzie A. Idris,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Valentino Rossi menekankan agar Yamaha jangan bersembunyi di balik kesuksesan Fabio Quartararo pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2019.

Pebalap gaek tersebut mengharapkan banyak perubahan dari pabrikan asal Jepang itu untuk musim 2020.

Valentino Rossi mengakhiri Kejuaraan Dunia MotoGP 2019 dengan finis di peringkat kedelapan pada pagelaran MotoGP Valencia 2019, Minggu (17/11/2019).

Rekan Rossi di Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, juga tampil mengecewakan di Sirkuit Ricardo Tormo dengan finish peringkat keenam.

Valentino Rossi mengatakan bahwa balapan pada akhir pekan kemarin sangat menyulitkan. Menurutnya, problema yang ia alami tetap sama dari balapan-balapan terdahulu.

Baca juga: Keputusan Pensiun Valentino Rossi Tergantung dari Hal Krusial Ini

"Saya tak punya cukup grip di roda belakang dan oleh karena itu saya tak bisa berlari kencang," tutur pebalap berusia 40 tahun itu seperti dikutip dari Speedweek.

"Ban saya menderita setelah 10 lap. Perasaannya sangat mirip dengan beberapa balapan lain. Sayang sekali memang, kami mempunyai masalah ini pada paruh kedua musim sejak MotoGP Austria dan kami tak bisa memecahkannya," ujar Valentino Rossi lagi.

Valentino Rossi hanya dua kali naik ke podium musim ini, yakni pada MotoGP Argentina dan MotoGP Americas pada dua dari tiga balapan pertama musim.

Rossi meminta agar Yamaha tak memanfaatkan kesuksesan luar biasa Fabio Quartararo untuk menganggap musim ini berjalan lancar.

Fabio Quartararo memang tampil trengginas bersama tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT. 

Pebalap muda berusia 20 tahun itu berhasil menorehkan enam pole position dan tujuh kali finis di podium.

Baca Juga: MotoGP Valencia 2019 - Terima Kasih, Jorge Lorenzo!

Pada musim pertamanya di MotoGP, Quartararo mengambil 192 poin untuk mengantarnya ke gelar Rookie of the Year. Rossi sendiri menyelesaikan musim dengan 174 poin.

"Ini musim yang sulit, Yamaha dan tim kami telah membuat banyak kesalahan. Saya percaya bahwa Yamaha tak akan membuat kesalahan masa lampau dengan bersembunyi di balik hasil-hasil Quartararo," tutur VR46 lagi.

"Mereka tahu kami punya masalah dan ingin kembali berjuang untuk memperebutkan gelar. Namun, saya pikir bagus penampilan Fabio begitu kuat. Saya percaya potensi kami lebih besar dari ini," lanjut juara dunia MotoGP 7 kali tersebut.

Pebalap kelahiran 16 Februari 1979 tersebut mengatakan bahwa timnya harus menemukan momentum untuk menyerang musim 2020.

Salah satunya adalah di tes pascamusim di Valencia dengan kehadiran kepala mekanik baru, David Munoz.

"Tes ini akan menjadi penting dalam membuat kami saling mengerti bagaimana cara bekerja sebagai suatu tim. Kami juga menantikan hal baru dari Yamaha, terutama menyangkut mesin tetapi juga sisanya - chassis dan elektronik," lanjut Rossi.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Tak Berniat Melukai Lawan di UFC, kecuali...

Salah satu masalah utama Yamaha M1 musim ini adalah kekuatan mesinnya, yang tak sebanding dengan para rival Ducati serta Honda.

"Yamaha seperti membawa sumpit ke pertarungan pistol," tutur komentator FOX Sports ketika Ducati milik Andrea Dovizioso serta Jack Miller dengan mudah melewati motor Maverick Vinales, rekan satu tim Rossi, pada MotoGP Aragon 2019.

Di MotoGP Valencia 2019, keunggulan Fabio Quartararo dalam tujuh lap awal juga pelan tapi pasti dipangkas oleh straight line speed Honda milik Marc Marquez.

Marquez pun dapat melewati Quartararo dengan mudah dan pebalap muda asal Perancis ini tak dapat mengancam sang juara dunia lagi selama sisa balapan.

Akan tetapi, Rossi mengatakan bahwa top speed Yamaha hanyalah satu dari sekian masalah.

"Jika ingin menang, Anda tak bisa mempunyai straight line speed seperti kami dibanding dengan para pesaing. Yamaha tahu itu dan membenahi mesin. Namun, dalam kasus kami masalah lebih besar ada di grip, tak ada sangkut pautnya dengan top speed," kata Rossi.

"Tentu, punya kecepataan maksimal lebih besar akan membantu tetapi kami punya isu yang juga harus diselesaikan pada musim depan."

VR46 juga mempermasalahkan kondisi di Valencia yang sudah terlampau dingin saat balapan digelar.

Menurutnya, kalender MotoGP seharusnya usai di MotoGP Malaysia ketimbang kembali lagi ke Eropa untuk membalap di Sirkuit Ricardo Tormo.

"Saya pikir lebih baik menyelesaikan musim di Sepang karena Eropa sudah musim dingin. Balapan di temperatur seperti ini sangat berbahaya. Kita melihat ada beberapa crash di kelas lain, seperti di Moto3," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com