Kompas.com sempat menanyakan kepada Iwan mengenai solusinya agar jadwal liga tak lagi terbentur perizinan dari kepolisian. Untuk hal yang satu ini, Iwan menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Mabes Polri.
Iwan menilai untuk ke depannya, jadwal liga harus menyesuaikan dengan agenda Kamtibmas yang dimiliki kepolisian.
Karena itu, ia akan menginstruksikan agar jadwal liga yang sudah disusun juga diberitahukan ke para pejabat polisi, baik di level nasional dan daerah.
"Tentunya (di Mabes Polri) akan ada Kepala Badan atau Kepala Bagian yang ditunjuk, biasanya Kabarhakam. Kemudian di tingkat Provinsi, saya minta Asprov PSSI koordinasi dengan Polda, di sana ada Karops," kata Iwan.
Baca juga: Kapolda Jabar Belum Bisa Pastikan Beri Rekomendasi Izin Laga Persib Vs Persija Digelar di Bandung
Mengenai jadwal Kamtibmas yang ada di kepolisian sendiri, Iwan menyebut memang ada beberapa agenda yang mana kepolisian harus fokus dalam pengamanan event tersebut.
Kondisi tersebut membuat kepolisian jadi tidak bisa mengeluarkan izin keramaian untuk kegiatan lainnya, tak terkecuali pertandingan sepak bola.
"Seperti yang saya sampaikan pada bulan Desember pada hari-hai tertentu menjelang Natal, tidak bisa dilibatkan polisi dalam pengamanan. Tentu kalau harus terjadi apa solusinya," ucap Iwan.
"Dalam Idul Fitri yang selalu bergeser setiap tahun juga demikian. Sehingga harus ada koordinasi antara PSSI, penyelenggara, dan pihak kepolisian," lanjutnya.
Direktorat Suporter
Tak dipungkiri, salah satu penyebab seringnya laga Liga 1 tak mendapat izin kepolisian juga akibat ulah suporter yang terkadang bertindak anarkis.
Iwan pun menjawab soal kebijakannya terkait suporter dan langkah yang bakal ditempuh PSSI.
Menurutnya, aparatur negara baik itu pemerintah daerah maupun polisi dinilai lalai dalam menjaga suporter untuk lebih kondusif dalam menghadiri pertandingan sepak bola.
Karena itu, ia ingin agar ke depannya ada pembentukan direktorat suporter.
”Pemerintah daerah dan polisi tak mengurusi suporter, makanya kami akan membentuk satu divisi atau direktorat," kata dia saat kunjungan ke Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Baca juga: Dapat Izin Kepolisian, Persija Vs Semen Padang Digelar di Stadion Patriot
”Divisi atau direktorat itu untuk pembinaan suporter atau fans,” sambung Ketua Umum PSSI yang pernah menjabat sebagai asisten Operasi Kapolri.
”Kami sudah berkomunikasi dengan Jak Mania, Viking, Aremania, kemudian suporter Surabaya (Bonek). Bagaimana caranya, itu harus berkomunikasi dengan mereka,” ujar Iwan.
Iwan berharap dengan dibentuknya Direktorat Suporter bisa merangkul para pendukung sepak bola klub Indonesia untuk dapat memberikan rasa damai saat pertandingan berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.