Saat ini, performa Persib di Liga 1 2019 mungkin belum terlalu memuaskan, tetapi menganggap Robert telah gagal bukanlah hal yang bijak.
Robert datang sebagai pelatih pengganti di Persib. Otomatis dia hanya meneruskan apa yang sudah dikerjakan pelatih sebelumnya.
Ketika Robert datang, komposisi dan gaya permainan Persib sudah terbentuk. Robert tidak punya banyak waktu untuk mengubah komposisi, apalagi permainan tim yang sesuai dengan kebutuhannya.
Terlebih lagi, situasinya pada saat itu, kompetisi tak lama lagi bergulir. Akan sangat berisiko bagi Persib bila Robert sampai melakukan hal tersebut.
Oleh karena itu, pada musim pertamanya melatih Persib, Robert pun hanya melakukan apa yang dia bisa untuk mengangkat performa tim.
Robert yang punya kontrak selama dua musim di Persib tak menampik hal tersebut. Dia mengatakan, pada musim pertamanya, prestasi memang bukan acuan.
Dikatakan Robert, pada musim pertamanya, dia hanya fokus untuk membentuk tim yang stabil. Setelah itu, pada musim kedua, barulah dia akan menyiapkan tim yang kuat untuk ikut dalam persaingan perebutan gelar juara di kompetisi.
"Ya, tahun ini kami fokus untuk membuat stabilitas di dalam tim, dan perlahan sudah mulai terlihat. Pada tahun berikutnya, baru kami akan menyiapkan tim untuk memulai pertarungan menjadi juara," kata Robert.
"Dengan manajemen yang kami miliki, hal itu mungkin terjadi karena seperti yang saya katakan sebelumnya, manajemen Persib adalah yang terbaik di Indonesia," kata dia.
Menjadikan Liverpool FC era Juergen Klopp sebagai role model
Kendati demikian, rencana dan gagasan untuk membangunkan Maung yang sudah lama tertidur panjang sudah dibuat Robert.
Dalam proses membangun Persib untuk menjadi tim yang kembali disegani di kancah sepak bola nasional, Robert menjadikan Liverpool FC era Juergen Klopp sebagai role model.
Robert melihat, kesuksesan Liverpool saat ini diperoleh melalui proses yang berkesinambungan.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris, Liverpool Ulangi Pencapaian Musim Lalu
Klopp datang ke Liverpool pada pertengahan musim 2015-2016, dengan status sebagai pengganti Brendan Rodgers.
Kiprah awal Klopp bersama Liverpool memang tak menghasilkan prestasi apapun. Akan tetapi, perlahan tetapi pasti, Klopp mampu membuat Liverpool terbangun dari tidur panjangnya.