Perjalanan awal Robert bersama Persib sejatinya terbilang mulus. Dalam debutnya, dia bisa membawa Persib menang 3-2 atas Borneo FC, dalam pertandingan leg kedua delapan besar Piala Indonesia.
Sayangnya, kemenangan tersebut belum mampu membawa Persib lolos ke semifinal. Secara agregat, Maung Bandung mampu mengimbangi Borneo FC, yang menang 1-0 pada leg pertama. Akan tetapi, Persib kalah produktivitas gol tandang dari Pesut Etam.
Dua pekan setelahnya, hasil positif kembali diraih Persib. Mereka sukses mengalahkan Persipura Jayapura 3-0 dalam laga pertama Liga 1 2019. Akan tetapi, setelah itu, performa Persib cenderung menukik.
Hingga akhir putaran pertama, Persib hanya mampu menduduki posisi ke-10 dengan 19 poin. Hasil dari empat menang, tujuh imbang, dan enam kalah.
Baca juga: Dewangga Batal Gabung, Persib Promosikan Pemain dari Tim U-20
Biar bagaimana, Robert bukanlah pesulap. Sebagus apa pun dia dalam melatih, dan sebanyak apa pun prestasi yang pernah ditorehkan, tetap ada proses yang harus ditempuh untuk bisa mengangkat prestasi Persib.
Saat ini, performa Persib di Liga 1 2019 mungkin belum terlalu memuaskan, tetapi menganggap Robert telah gagal bukanlah hal yang bijak.
Robert datang sebagai pelatih pengganti di Persib. Otomatis dia hanya meneruskan apa yang sudah dikerjakan pelatih sebelumnya.
Ketika Robert datang, komposisi dan gaya permainan Persib sudah terbentuk. Robert tidak punya banyak waktu untuk mengubah komposisi, apalagi permainan tim yang sesuai dengan kebutuhannya.
Terlebih lagi, situasinya pada saat itu, kompetisi tak lama lagi bergulir. Akan sangat berisiko bagi Persib bila Robert sampai melakukan hal tersebut.
Oleh karena itu, pada musim pertamanya melatih Persib, Robert pun hanya melakukan apa yang dia bisa untuk mengangkat performa tim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.