BANDUNG, KOMPAS.com – Tepat dua pekan sebelum kompetisi Liga 1 2019 bergulir, manajemen Persib Bandung membuat langkah yang sangat berisiko, mengangkat Robert Rene Alberts sebagai pelatih kepala untuk menggantikan Miljan Radovic.
Dikatakan berisiko karena pergantian pelatih dilakukan tepat beberapa pekan sebelum kompetisi dimulai. Beda pelatih, tentu beda filosofi dan strategi permainan.
Manajemen Persib berasalan, Radovic terdepak dari posisinya karena harus menyelesaikan kursus kepelatihan UEFA Pro di negara asalnya, Montenegro. Dalam proses tersebut, Radovic harus meninggalkan tim dalam waktu yang cukup lama.
Tampaknya, itu bukan satu-satunya alasan manajemen Persib mendepak Radovic. Sebab, sebelumnya, Bobotoh sudah mendesak agar manajemen melakukan pergantian di sektor pelatih.
Baca juga: Ini Catatan Miljan Radovic Selama Melatih Persib Bandung
Alasannya, Bobotoh merasa Radovic gagal untuk meningkatkan performa tim, walau sudah empat bulan menangani Persib. Puncak kekesalan Bobotoh terjadi ketika klub berjulukan Maung Bandung itu gagal total pada Piala Presiden 2019.
Dari tiga laga yang dilakoni pada ajang pramusim itu, Persib menelan dua kekalahan dan hanya sekali menang. Hasilnya, Persib gagal melaju ke fase gugur.
Teriakan agar Radovic segera menanggalkan jabatannya sebagai pelatih Persib semakin keras terdengar. Hingga akhirnya, manajemen pun memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Radovic dan menunjuk Robert Alberts sebagai pelatih anyar Maung Bandung.
Harapan besar pun membuncah bahwa Robert bisa mengembalikan hegemoni kejayaan Maung Bandung yang seakan meredup di era Liga 1.
Maklum, Robert datang dengan status sebagai pelatih dengan reputasi cemerlang di kancah sepak bola Indonesia.
Baca juga: Pecat Radovic, Persib Bandung Tunjuk Rene Alberts Jadi Pelatih
Dia pernah mengantar Arema Indonesia juara di Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 dan membuat PSM Makassar konsisten menyandang status sebagai pemburu gelar juara paling potensial dalam dua musim penyelenggaraan Liga 1 Indonesia (2017 dan 2018).
Perjalanan awal Robert bersama Persib sejatinya terbilang mulus. Dalam debutnya, dia bisa membawa Persib menang 3-2 atas Borneo FC, dalam pertandingan leg kedua delapan besar Piala Indonesia.
Sayangnya, kemenangan tersebut belum mampu membawa Persib lolos ke semifinal. Secara agregat, Maung Bandung mampu mengimbangi Borneo FC, yang menang 1-0 pada leg pertama. Akan tetapi, Persib kalah produktivitas gol tandang dari Pesut Etam.
Dua pekan setelahnya, hasil positif kembali diraih Persib. Mereka sukses mengalahkan Persipura Jayapura 3-0 dalam laga pertama Liga 1 2019. Akan tetapi, setelah itu, performa Persib cenderung menukik.
Hingga akhir putaran pertama, Persib hanya mampu menduduki posisi ke-10 dengan 19 poin. Hasil dari empat menang, tujuh imbang, dan enam kalah.
Baca juga: Dewangga Batal Gabung, Persib Promosikan Pemain dari Tim U-20
Biar bagaimana, Robert bukanlah pesulap. Sebagus apa pun dia dalam melatih, dan sebanyak apa pun prestasi yang pernah ditorehkan, tetap ada proses yang harus ditempuh untuk bisa mengangkat prestasi Persib.