China kembali memberikan tekanan pada menit ke-34. Umpan satu-dua mereka memberikan ruang tembak bagi Xiaoke yang berada di dalam kotak penalti.
Beruntung, sepakannya masih bisa digagalkan pemain Indonesia dan hanya berbuah sepak pojok.
Indonesia pun memberikan respons yang sangat bagus. Pada menit ke-42, Athallah Araihan melancarkan serangan cepat lewat sisi kiri pertahanan China.
Setelah memasuki kotak penalti, Athallah melepaskan tendangan keras yang membentur tiang.
Dia sempat menyambar bola untuk melakukan rebound tetapi pemain China, Zhang Yixuan, bisa menghalau si kulit bulat yang nyaris masuk gawang.
Skor 0-0 bertahan hingga istirahat.
Memasuki babak kedua, Indonesia lebih banyak diserang. Putra Kaicen dua kali menyelamatkan gawangnya dari serangan pemain China pada menit ke-54.
Indonesia kembali terancam pada menit ke-59, seandainya Alexandro Kamuru tak cepat menutup ruang tembak Xiaoke.
Tak mau terus tertekan, pada menit ke-61 Marselino melepaskan tendangan percobaan yang masih melambung di atas mistar.
Setelah itu, China kembali menebas ancaman. Pada menit ke-70, Xiaoke melepaskan tendangan keras yang bisa diblok pemain Indonesia.
Serbuan para pemain China terus terjadi hingga menit ke-71 saat tembakan Xiang Rongjun masih melambung di atas mistar.
Guna menambah daya gedor, China melakukan penyegaran di sektor depan. Zeng Yaozhang masuk menggantikan Xiaoke.
Di tengah gencarnya serangan pemain China, Indonesia harus kehilangan Alexandro Kamuru yang ditandu keluar pada menit ke-80.
Posisi yang ditinggalkan Kamuru diisi Kadek Arel Priyatna.
Meski banyak mendapat tekanan, Indonesia menghadirkan ancaman pada menit ke-89 lewat Athallah Araihan. Tetapi, tak menghasilkan gol karena hanya berbuah sepak pojok.