LAUSANNE, KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memperjuangkan hak menonton langsung pertandingan atau laga sepak bola di stadion bagi perempuan.
Laman bangkokpost.com menulis ikhwal hal ini terkait kebijakan FIFA mengirim utusannya ke Iran.
Utusan tersebut, secara singkat, bakal menengok kemungkinan diizinkannya perempuan menonton sepak bola di negara itu.
Kasus ini mencuat ke permukaan tatkala seorang perempuan fans sepak bola Iran, Sahar Khodayari, membakar diri hingga tewas di depan gedung pengadilan.
Korban sebelumnya mengatakan bahwa dirinya menonton langsung pertandingan sepak bola di stadion dengan menyamar sebagai lelaki.
Atas perbuatannya itu, dia mendapat hukuman enam bulan penjara.
"Delegasi FIFA akan hadir ke Teheran untuk menyiapkan kemungkinan menonton sepak bola secara langsung ke stadion," kata pernyataan FIFA.
Iran bakal menjadi tuan rumah babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Perhelatan itu berlangsung pada Oktober tahun ini.
Babak kualifikasi mempertemukan Iran melawan Kamboja pada 10 Oktober 2019.
Iran pada Piala Dunia 2018 ikut berpartisipasi.
Delegasi
Menurut sumber terdekat FIFA, delegasi yang dikirim berjumlah tiga orang.
Mereka berasal dari departemen kompetisi dan departemen keamanan FIFA.
Sumber tersebut juga mengatakan delegasi bakal bersua dengan federasi sepak bola Iran.
Tapi, sumber menolak konfirmasi apakah delegasi FIFA bakal bertemu dan berbicara dengan penguasa Iran.
Otoritas Iran melarang perempuan menonton langsung pertandingan sepak bola di stadion sejak 1981.
Alasannya, kaum hawa harus terlindungi dari atmosfer lelaki.
Sementara itu, Kementerian Olahraga Iran mengatakan pada Agustus 2019 bahwa perempuan diizinkan menonton langsung di stadion pertandingan babak kualifikasi.