KOMPAS.com - Bek Liverpool, Virgil van Dijk, menyabet penghargaan sebagai Pemain Terbaik Eropa atau UEFA Men's Player of The Year 2019.
Penghargaan itu diberikan di Monako, Kamis (29/8/2019) atau Jumat dini hari WIB.
Pengumuman penghargaan diberikan bersamaan dengan drawing fase grup Liga Champions musim 2019-2020.
Van Dijk menyabet penghargaan sebagai pemain terbaik dengan menyisihkan dua nama megabintang, yakni Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo (Juventus).
Baca juga: Virgil Van Dijk Sabet Gelar Pemain Terbaik Eropa 2019
Sepanjang musim lalu, Van Dijk sukses mengantarkan Liverpool meraih gelar juara Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hostspur di final.
Van Dijk juga dinilai menjadi salah satu aktor penting di balik impresifnya penampilan Liverpool di Liga Inggris.
Liverpool harus puas menempati posisi runner-up di klasemen akhir Premier League setelah bersaing ketat dengan Manchester City.
Di level internasional, Van Dijk juga berhasil membawa timnas Belanda ke final UEA Nations League sebelum dikalahkan Portugal di final.
Baca juga: Datangi Acara Pemain Terbaik Eropa, Ronaldo Pulang dengan Tangan Hampa
Seusai acara, Van Dijk mengucapkan terima kasih dan bangga atas penghargaan yang diterimanya itu.
"Saya sangat bangga mendapatkan trofi ini. Saya berterima kasih untuk semua orang yang telah membantu saya," kata Van Dijk dikutip dari BBC.
"Saya perlu berterima kasih kepada rekan satu tim saya. Tanpa mereka, saya tidak akan mencapai apa yang telah saya capai. Ini adalah jalan yang panjang dan itu bagian dari perjalanan saya," ujar Van Dijk.
Selain menjadi pemain terbaik Eropa, Van Dijk juga meraih gelar pemain terbaik Liga Champions untuk posisi bek.
Dua gelar yang diterimanya itu merupakan tambahan setelah sebelumnya juga sempat menjadi pemain terbaik Liga Inggris musim 2018-2019 versi Asosiasi Pemain Profesional.
Baca juga: Hasil Drawing Liga Champions 2019-2020
Pada tahun 2018 lalu, UEFA Men's Player of The Year jatuh ke tangan gelandang Real Madrid, Luka Modric.
Ketika itu, Modric baru saja membantu Real Madrid meraih juara Liga Champions untuk ketiga kalinya secara beruntun.