"Padahal kami pada saat itu sudah akan bersiap pergi ke Surabaya dan kembali ke Bandung. Tapi saya tidak mau Persib mendapatkan sanksi berat dari PSSI, maka dari itu kami tetap melanjutkan pertandingan," ujar dia lagi.
Beberapa jam sebelum pertandingan, Persib meminta agar bisa lebih cepat tiba di Stadion Kanjuruhan.
Akan tetapi, saat tim sudah bersiap untuk berangkat ke stadion, kepolisian mengonfirmasi tidak bisa membawa tim Persib.
Sebab, ada salah paham antara Panpel dan kepolisian soal waktu sepak mula pertandingan.
Panpel Arema menganggap pertandingan digelar malam hari. Namun, Kepolisian mendapatkan surat bahwa pertandingan tetap digelar sore hari.
"Jadi, kami berdiskusi lebih dahulu dengan mereka (kepolisian) di hotel dan mereka menyebut bahwa laga tidak dilanjutkan. Jadi, dalam diskusi di hotel," katanya.
"Polisi menunjukan surat bahwa mereka sebenarnya meminta laga ini digelar 15.30 WIB maka dari itu mereka tidak membawa kami ke stadion," ucap dia menambahkan.
Karena kejadian tersebut, Persib tertahan di hotel selama beberapa jam. Bahkan, tim Persib sempat akan kembali ke Surabaya dan pulang ke Bandung.
Namun, setelah ada koordinasi antara Kepolisian dengan Panpel pertandingan dan manajemen Persib, akhirnya skuad Maung Bandung berangkat ke stadion dengan kendaraan Barracuda.
"Ketika kami mau kembali ke Surabaya, kami harus menunggu dua kali, bahkan pemain sudah ganti baju dua kali. Tetapi, satu jam kemudian akhirnya mereka memutuskan untuk membawa kami ke stadion," katanya.
"Dan itu membuat kami datang ke stadion dengan kondisi di bawah tekanan. Kami terlambat datang ke stadion," sambung Robert.
Baca juga: Arema FC Vs Persib, Ketua Panpel Sesali Teror yang Dilakukan Oknum Aremania
Robert tidak habis pikir dengan kejadian yang dialami Persib sebelum laga melawan Arema. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama mengalami kejadian tersebut.
"Iya ini pertama kalinya saya mengalami situasi hal seperti ini," ujar dia.
Kendati demikian, Robert tidak mau menyalahkan Panpel Arema. Sebab, dirinya tidak mengikuti Match Coordination Meeting (MCM). Sehingga, dia tidak mengetahui detail yang dibicarakan dalam MCM sebelum pertandingan.
"Saya tidak bisa menyalahkan Panpel karena saya tidak mengikuti MCM, pada hari sebelumnya. Tapi, saya merasa ada sesuatu yang salah," ujar Robert.
"Sebab, kami harus menunggu lama dan kebingungan lantaran situasi tersebut. Polisi bilang 15.30, tapi Arema berbeda," terang Robert dia.
Akibat kejadian tersebut, manajemen Persib melaporkan Panpel Arema kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi.
Hal itu disampaikan melalui surat bernomor 22/DIR-PBB/VII/2019 tertanggal 30 Juli 2019.
Persib juga mengirimkan tembusan surat itu kepada Plt. Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.