KOMPAS.com - Tim Red Bull KTM Tech3 mengumumkan perekrutan Brad Binder untuk musim balap MotoGP 2020.
Binder akan berduet dengan Miguel Oliveira.
Masuknya ia ke Tech3 tentu berdampak terhadap didepaknya pebalap asal Malaysia, Hafizh Syahrin.
Saat ini, Binder masih berlaga di kelas Moto2.
Usianya kini menginjak 23 tahun.
Mengawali karier balapnya pada tahun 2011, prestasi terbaik Binder adalah menjadi juara dunia Moto3 pada 2016.
Dikutip dari Motorsport, Binder menjadi pebalap Afrika Selatan pertama yang menembus era MotoGP sejak Kork Ballington, Jon Ekerold dan Brett Hudson pada era 80-an.
Baca juga: Ada Pebalap Malaysia Lagi yang Diproyeksikan Akan Tampil di MotoGP
Menurut Binder, kesempatan naik ke kelas MotoGP menjadi pengalaman luar biasa baginya.
Ia menganggap kesempatan ini sebagai sesuatu yang luar biasa dan mimpi yang jadi kenyataaan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada KTM, Red Bull KTM Tech 3, manajer saya dan keluarga yang telah membantu saya naik ke kelas utama," ujar Binder.
Sementara itu, Syahrin menjalani musim yang kurang bagus pada 2019 ini.
Ia baru mencetak tiga poin dari sembilan balapan yang sudah digelar. Alhasil, ia hanya menempati peringkat ke-25 dari 26 pebalap.
Buruknya performa Syahrin inilah yang membuat bos Tech 3, Herve Poncharal, berang.
Seusai seri MotoGP Amerika Serikat, April lalu, Poncharal secara terus terang menyatakan kekecawaanya pada Syahrin.
Baca juga: Pebalap Malaysia Tak Khawatir Yamaha Datangkan Pebalap Baru
Pada seri MotoGP di Sirkuit Austin tersebut, Syahrin mengawali balapan dari posisi kedelapan. Namun, aksinya sepanjang balapan jauh dari impresif dan akhirnya finis terakhir.
Menurut Poncharal, performa Syahrin naik turun dan tidak bisa ditebak.
"Kami tak bisa memahami seberapa besar perbedaannya di catatan waktu bisa bertambah," keluh Poncharal dikutip dari Speedweek.
Profil Hafizh Syahrin
Hingga seri ke-9 balapan MotoGP 2019, Hafizh Syahrin hanya meraih poin dalam dua seri.
Dia mengoleksi tiga angka dan berada di posisi ke-25 klasemen MotoGP.
Catatan itu jelas jauh menurun dibandingkan dengan musim lalu ketika dia mengumpulkan total 46 poin.
Baca juga: Hasil dan Klasemen MotoGP 2018, Pebalap Malaysia Ungguli Lorenzo
Tahun lalu merupakan musim debut pebalap kelahiran Selangor, 25 Mei 1994, itu di MotoGP.
Sebelumnya, dia menjalani balapan di Moto2 bersama tim Petronas Malaysia.
Musim 2014 menjadi kesempatan pertama dia tampil penuh dalam seluruh seri balapan Moto2.
Catatan terbaik dibuatnya pada musim 2016 dengan mengoleksi 118 poin dan finis di posisi ke-9 klasemen pebalap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.