Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Persib Anggap Wajar Kekecewaan Bobotoh terhadap Timnya

Kompas.com - 01/07/2019, 17:42 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menanggapi hujatan yang disuarakan Bobotoh setelah timnya dikalahkan Bhayangkara FC 1-2 pada pekan keenam Liga 1 2019.

Seusai pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (30/6/2019), Bobotoh meluapkan kekecewaannya dengan meneriaki para pemain Persib dengan sebutan "butut" yang berarti jelek.

Hujatan tersebut merupakan luapan kekecewaan Bobotoh kepada Persib yang dalam empat pertandingan gagal meraih kemenangan.

Terkait hal itu, Robert menganggap wajar kekecewaan Bobotoh.

Baca juga: Komentar Manajer soal Persib Paceklik Kemenangan dalam 4 Laga Beruntun

 

Sebab, tidak ada satu pun suporter yang senang melihat tim kebanggaannya kalah, apalagi terpuruk.

Namun, Robert menyebut secara permainan Persib sejatinya jauh lebih unggul dari tim lawan, hanya memang keberuntungan belum berpihak kepada Persib untuk bisa meraih kemenangan.

"Saya tidak membenci orang-orang yang mengatakan hal buruk soal tim, mereka juga tentu melihat hasil dari pertandingan hanya dapat dua poin," ucapnya. 

"Semua orang di dunia tentu tidak senang dengan hal itu. Namun, jika melihat tiga pertandingan itu, kami tidak kalah unggul dengan tim tamu," ucapnya. 

Baca juga: Kalah dari Bhayangkara FC, Manajer Persib Soroti Kepemimpinan Wasit

"Kami hanya imbang dua kali dan kalah sekali. Maka, jika ada yang bilang hal buruk soal Persib, kami harus lebih kuat. Di putaran pertama ini, kami terus mengevaluasi tim dan pemain karena kami harus ada di posisi atas," kata Robert di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Senin (1/7/2019).

Pelatih berkebangsaan Belanda itu menganggap hujatan Bobotoh kepada timnya usai ditaklukkan Bhayangkara FC bukan bentuk tekanan bagi Persib dan dirinya.

 

Menurut Robert, tekanan datang dari dalam, bukan dari luar tim.

Robert menyebut para pemainnya harus menjadikan luapan kekecewaan Bobotoh kepada mereka sebagai motivasi untuk bangkit, bukan malah menjadikan hal tersebut menjadi tekanan yang berpotensi mengganggu performa mereka di lapangan.

"Tekanan datang dari dalam tim bukan dari luar. Jadi, di sepak bola, pemain harus bisa melupakan (tekanan) itu dan pemain yang bagus bisa bangkit untuk menjadi lebih kuat," katanya. 

"Pesan dari diskusi kami hari ini, jika kami tidak sukses kemarin itu karena mental pemain, dan ke depan kami akan lebih kuat mengatasi situasi seperti ini," kata Robert. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com