"Kami akan mencermati hal ini," pungkasnya.
Hingga Desember 2018, total nilai aset dari klub yang berdiri pada 15 Februari 2015 sebagai bentuk akuisisi dari klub Persisam Putra Samarinda ini adalah Rp 146,76 miliar.
Sepanjang 2018, Bali United membukukan pendapatan Rp 115,2 miliar atau setara dengan kenaikan 119,43 persen dalam setahun.
Selanjutnya, sepanjang 2019, Bali United mematok pendapatan Rp 230 miliar.
Laba bersih pada 2018 adalah Rp 5,52 miliar.
Sampai dengan Mei 2019, perseroan meraih laba Rp 4,96 miliar.
Menurut CEO Bali United Yabes Tanuri, perseroan mendapat pemasukan dari sponsor sebesar 54,9 persen, anak usaha 29,7 persen, hasil pertandingan 4,4 persen, akademi sepak bola 0,3 persen, pengelolaan stadion 0,5 persen, dan pembagian pendapatan dari Liga 1 10,2 persen.