KOMPAS.com - Pemerhati MotoGP, Michael Laverty, menilai dua pebalap dari tim Petronas Yamaha SRT bisa menggantikan posisi Valentino Rossi jika sang pemilik nomor 46 tersebut pensiun dari ajang MotoGP.
Pada MotoGP Spanyol 2019, dua pabalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartataro dan Franco Morbidelli, tampil mengejutkan pada sesi kualifikasi.
Mereka menempati posisi kesatu dan kedua sekaligus memaksa juara bertahan MotoGP, Marc Marquez, start dari grid ketiga.
Baca juga: Penyebab Valentino Rossi Telat Panas di MotoGP Spanyol 2019
Hal tersebut mengundang Laverty untuk berkomentar. Menurut Laverty, peristiwa tersebut menjadi hal menarik sekaligus lucu karena Marquez “dipecundangi” oleh dua bocah yang belum banyak makan asam garam di kelas primer MotoGP.
"Saya pikir ini adalah hal yang lucu karena Marc Marquez adalah orang yang paling tua pada sesi konferensi pers setelah kualifikasi. Padahal, dia sama sekali belum tua," kata Laverty dikutip dari BolaSport.com, Selasa (7/5/2019).
Meskipun mereka belum maksimal pada sesi balapan, Laverty menilai para pebalap muda memiliki kemampuan yang luar biasa untuk bersaing dengan para pebalap senior.
Laverty menambahkan, tim-tim MotoGP sudah mempunyai pebalap-pebalap masa depan untuk menggantikan senior mereka, termasuk jika Valentino Rossi pensiun dari tim Yamaha.
"Kita bisa melihat kepada mereka yang datang (ke MotoGP) dari Moto2, mereka adalah masa depan," ujar Laverty terkait performa Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Baca juga: Valentino Rossi Antisipasi Jadwal Padat MotoGP 2019 di Eropa
"Saat Rossi memutuskan untuk menanggalkan sepatunya (pensiun), ada beberapa pebalap yang antre di Yamaha, di antaranya adalah duo Petronas Yamaha yang sudah menunjukkan potensi besar mereka," sambung Laverty.
Lebih lanjut, Laverty juga memberikan analisisnya mengenai Andrea Dovizioso (Ducati) dan Jorge Lorenzo (Repsol Honda) yang kini berusia di atas 30 tahun.
"Saya pikir Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo juga sekarang sudah berusia 30-an tahun. Maka untuk mengganti mereka, tergantung berapa lama mereka ingin terus balapan. Ada banyak bakat di sana yang siap mengganti mereka," tutur Laverty. (Bayu Nur Cahyo).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.