Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 400 Juta, Nilai Jejak Kaki Zidane di Pintu Kamar Ganti Stadion

Kompas.com - 12/03/2019, 09:34 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

LEIPZIG, KOMPAS.com - Kisah Zinedine Zidane, saat ini pelatih Real Madrid, pada Piala Dunia 2006 tak melulu soal tandukan ke dada Marco Materazzi. Legenda Perancis itu juga sempat meluapkan kekecewaannya kepada sebuah pintu.

Pintu kamar ganti di Stadion Leipzig, kini bernama Red Bull Arena, menjadi saksi kekecewaan Zinedine Zidane itu. Kisah itu terjadi pada laga timnas Perancis vs Korea Selatan pada fase Grup G, 18 Juni 2006.

Ketika itu, Perancis bermain imbang 1-1 melawan Korea Selatan. Sempat unggul melalui Thierry Henry pada menit kesembilan, Les Bleus harus puas dengan raihan satu poin lantaran gol Park Ji-sung pada menit ke-81.

Baca juga: Zidane Mengenang Aksi Headbutt ke Dada Materazzi

Zinedine Zidane yang menjadi kapten pada laga tersebut bermain selama 90 menit. Dia diganti Florent Malouda pada menit pertama injury time pada laga yang dilangsungkan di Zentralstadion, saat belum memakai label Red Bull Arena.

Seusai ditarik keluar oleh pelatih Raymond Domenech dan melihat hasil yang diraih timnya, Zidane langsung menuju kamar ganti. Sebelum masuk, dia menendang pintu sehingga meninggalkan jejak sepatu di sana.

"Sebuah suvenir dari Z," demikian tulisan di pintu kamar ganti tim tamu RB Leipzig itu pada saat Kompas.com berkunjung dalam Bundesliga Media Visit, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Kisah Klub yang Paling Dibenci di Liga Jerman...

Jakob Junghoefer, staf RB Leipzig bagian tur stadion, lantas menceritakan kisah Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) yang meminta pengelola stadion menghapus jejak kaki Zidane dan mengiming-imingi 25.000 euro (Rp 400 juta dengan kurs saat ini).

Red Bull Arena, markas RB Leipzig saat menjamu tim lain. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit, 25 Februari 2019. KOMPAS.com/JALU W WIRAJATI Red Bull Arena, markas RB Leipzig saat menjamu tim lain. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit, 25 Februari 2019.

Akan tetapi, permintaan FFF yang tak ingin Zidane terlibat "masalah" lanjutan itu tak diindahkan oleh manajemen stadion. Mereka tetap mempertahankan guratan sepatu sang maestro.

"Mereka tahu bahwa jejak sepatu itu bersejarah dan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi stadion ini," kata Jakob.

"Suvenir" dari Zidane itu menjadi magnet utama turis yang berkunjung ke Leipzig, khususnya ke Zentralstadion. Daya tarik stadion itu mulai bergeser ketika RasenBallsport Leipzig berkandang di sana mulai 2010.

Baca juga: Keranjang Sembako di Museum Bayern Muenchen

Manajemen Red Bull lantas merenovasi kembali stadion tersebut. Namanya pun lantas berubah menjadi Red Bull Arena setelah membeli hak penamaan selama 10 tahun per 25 Maret 2010.

Renovasi membuat Zentralstadion menjadi lebih modern. Kendati demikian, sejumlah ornamen lama dari stadion yang digunakan untuk lima partai Piala Dunia 2006 itu tetap dipertahankan.

Salah satunya adalah jejak kaki Zidane. Selain itu, ada pula jam dinding di bagian luar stadion yang pertama kali dibangun pada 1956 dengan kapasitas 120.000 penonton tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com