SEA Games 2019, 3 Cabang Bela Diri Dinilai Bisa Saling Berbagi Atlet

Kompas.com - 28/01/2019, 08:00 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi SEA Games 2019, ada tiga cabang bela diri yang dinilai bisa saling berbagi atlet. Ketiganya adalah judo, sambo, dan kurash.

Judo merupakan cabang bela diri yang sudah cukup lama hadir di Indonesia. Namun, tidak demikian dengan dua lainnya.

Sambo tercatat baru hadir di Indonesia pada 2006, sedangkan kurash 10 tahun kemudian, tepatnya jelang perhelatan Asian Games.

Ketua Umum PB Kurash, Mayor Jenderal Abdul Hafil Fuddin, menilai, baik judo, sambo, maupun kurash punya kesamaaan teknik dasar karena ketiganya sama-sama mengandalkan teknik bantingan.

Baca juga: Mengenal Sambo, Bela Diri Rusia yang Mulai Eksis di Indonesia

"Adanya kesamaan ini mungkin bisa membuat kita saling membagi atlet. Tempat latihan sama sama, matras sama, gerakan dasar sama," kata Hafil saat Seleksi Nasional di Ciloto, Cianjur, Minggu (27/1/2019).

Menurut Hafil, adanya atlet yang berpindah-pindah cabang tentu tak perlu terlalu dipermasalahkan, setidaknya dalam jangka pendek.

"Demi kepentingan Indonesia tentu bisa bersama-sama saling membantu," ujarnya menambahkan.

Seleksi Nasional atlet kurash untuk SEA Games 2019 yang berlangsung di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/1/2019).Kompas.com/Alsadad Rudi Seleksi Nasional atlet kurash untuk SEA Games 2019 yang berlangsung di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/1/2019).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Krisna Bayu menyatakan sependapat.

Mantan atlet judo nasional ini menganggap pembagian atlet antara judo, sambo, dan kurash tentu bisa membuka kesempatan atlet yang tak lolos Pelatnas di satu cabang tetap bisa berkesempatan berprestasi di cabang lain.

Baca juga: Pindah Haluan dari Judo, Shifa Sukses Raih Medali di Kurash

Sebagai salah satu cabang bela diri yang baru, Hafil menilai sambo dan kurash tentu belum bisa mengandalkan atlet hasil pembibitan sendiri. Pasalnya, proses pembibitan memakan waktu yang tidak sebentar.

"Untuk ke depannya, tetap akan ada rekrutmen dari tingkat dasar. Namun, untuk saat ini, tidak mungkin. Tentunya harus ada limpahan dari cabang lain," ucap Hafil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com