Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persija Terancam Tanpa Pemain Asing, Ini 9 Langkah di Bursa Transfer

Kompas.com - 22/01/2019, 17:07 WIB
Ferril Dennys

Penulis


KOMPAS.com - Sejumlah klub Liga 1 2019 telah melakukan aktivitas transfer baik menjual atau membeli pemain.

Aktivitas yang dilakukan Persija Jakarta terancam sia-sia. Hal itu lantaran Persija Jakarta tidak bisa memainkan tiga pemain asing plus Ryuji Utomo saat tampil di play-off Liga Champions Asia 2019.

Persija akan melawan tim asal Singapura, Home United, pada babak play-off Liga Champions Asia 2019 di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (5/2/2019).

Tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut kemungkinan besar tidak bisa memainkan pemain asing yakni adalah Jakhongir Abdumuminov, Bruno Matos, dan Vinicius Lopes Laurindo, serta Ryuji.

Empat pemain tersebut belum memiliki  International Transfer Certificate (ITC) dari klub lamanya. ITC merupakan persyaratan mutlak untuk pemain pendatan baru di sebuah kompetisi.

Baca juga: 5 Fakta Unik soal Pelatih di Liga 1 2019

ITC berfungsi sebagai tanda memutus kerja sama dengan klub lama dan kemudian memulai bergabung dengan klub baru.

Setelah ITC dikeluarkan asosiasi yang lama di mana pemain tersebut berkarier sebelumnya, maka si pemain bisa didaftarkan di asosiasi sepak bola negara yang baru. Tanpa ITC, pemain tersebut dianggap ilegal.

Menurut sumber Kompas.com, proses ITC ini dilakukan saat FIFA menerima informasi dari sebuah asosiasi mengenai penetapan jendela transfer di negara tersebut.

Persoalan yang dialami Persija imbas dari keputusan PSSI yang berencana memutar kompetisi setelah pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.

"FIFA belum menerima informasi dari PSSI kapan kompetisi digelar. Informasi soal jadwal kompetisi seharusnya disampaikan jauh-jauh hari. Karena itu, klub Indonesia tidak bisa mendapatkan ITC. Jika FIFA sudah mengetahui, FIFA akan membuka TMS (Transfer Matching System)," tutur sumber tersebut.

Sebetulnya bagimana sih proses yang dilakukan sebuah klub dalam bursa transfer? Berikut 9 langkahnya:

Langkah Pertama

Klub pembeli harus mendekati klub penjual dengan mempelajari pemain yang akan dibeli dan berapa harga jualnya.

Langkah Kedua

Setelah satu syarat disepakati, asosasi dari klub penjual harus mengonfirmasi identitas pemain di ITMS (International Transfer Matching System). ITMS adalah sistem elektronik yang dirancang untuk memantau transfer internasional, pendaftaran pemain profesional antar-asosiasi dari dua negara yang berbeda.

Langkah Ketiga

Setelah dikonfirmasi, FIFA akan mengizinkan proses transfer dilanjutkan.

Langkah Keempat

Asosiasi yang memayungi klub pembeli meminta ITC dari asosiasi klub penjual.

Langkah Kelima

Asosiasi klub penjual memiliki kewenangan memberikan atau menolak permintaan ITC tersebut.

Langkah Keenam

Setelah menerima ITC, asosiasi klub pembeli kemudian harus memasukkan tanggal pendaftaran pemain di ITMS.

Langkah Ketujuh

Dengan memenuhi langkah tersebut, klub pembeli sudah bisa memainkan pemain barunya.

Langkah Kedelapan

Klub pembeli menyelesaikan pembayaran ke klub lama dan mengunggah bukti transfer ke ITMS.

Langkah Kesembilan

Transfer akhirnya rampung


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com