Menciptakan mimpi besar untuk mempengaruhi rakyatnya, dilakukan oleh John F. Kennedy dan Soekarno.
Di era kekinian, Presiden Jokowi juga menciptakan impian besar. Syahdan Indonesia sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Berbekal kesuksesan itu, di hadapan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, Presiden Joko Widodo melontarkan mimpi besar bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Gayung bersambut, Presiden IOC mempersilahkan Indonesia mengikuti proses bidding penentuan Olimpiade 2032.
Menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 merupakan mimpi besar Indonesia. Mimpi besar ini akan memberi dampak positif bagi rakyat Indonesia.
William Tanujaya tergetar oleh petuah Soekarno, walaupun petuah tersebut tidak memiliki tujuan spesifik. Apalagi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 yang jelas sasarannya, pasti akan memberi gelora seluruh rakyat Indonesia. Terlebih pada kaum milenial yang sedang menempuh pendidikan dari SD, SMP, SMA hingga kuliah.
Mereka pemilik masa depan. Mereka pula yang menjadi penghuni paling banyak dari sisi jumlah dibanding generasi lainnya. Bonus demografi yang dialami oleh Indonesia mulai tahun 2025 menemukan momentum dengan tantangan sebagai tuan rumah Olimpiade.
Gelaran Asian Games 2018 diikuti oleh empat puluh lima negara dengan sebelas ribu atlet. Dipersiapkan secara serius dalam tiga tahun.
Olimpiade adalah pesta olahraga warga dunia. Melihat data Olimpiade Rio de Janeiro 2016, jumlah negara peserta sebanyak 2016 dengan sebelas ribu atlet.
Jumlah atlet sama besarnya dengan Asian Games, hanya jauh lebih berkualitas. Mereka para atlet kelas dunia yang babak penyisihannya jauh lebih ketat dibanding Asian Games. Dengan demikian standar kebutuhan atlet Olimpiade lebih tinggi dibanding atlet Asian Games.
Jika persiapan Asian Games “hanya” diperlukan waktu tiga tahun, maka perhelatan Olimpiade butuh waktu panjang, yaitu sehabis tender pemenang ditentukan.
Katakanlah Olimpiade 2020 selesai. Kemudian setelah itu Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Biasanya, penetapan tuan rumah olimpiade ditentukan 7 tahun sebelum perhelatan digelar.
Ada waktu untuk menyiapkan pesta olahraga terbesar di kolong langit ini. Generasi milenial lah yang kelak menjadi motor penggerak pesta.
Dapat diramalkan, sedari awal sekolah-sekolah dan kampus-kampus akan berkampanye masif tentang Olimpiade 2032. Sebagian bercita-cita untuk menjadi atlet. Sebagian lainnya bermimpi menjadi salah satu panitia penyelenggara. Sebagian berminat menjadi relawan.
Banyak pula kiranya yang bervisi menjadi tenaga ahli untuk membangun infrastruktur lapangan olahraga karena penyelenggaraan akan tersebar di banyak kota di Indonesia.
Banyak pula yang mungkin memiliki cita-cita untuk membangun jaringan teknologi masa depan yang tepat guna ketika Olimpiade 2032 dijalankan.
Dampak lainnya, karena penyelenggaraan tersebar, para gubernur, wali kota/bupati akan berlomba-lomba mempersolek kotanya sehingga kotanya layak dipilih sebagai penyelenggara beberapa cabang olahraga.
Mimpi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 akan memiliki multi efek yang positif bagi kemajuan generasi milenial. Juga merupakan tantangan yang menggairahkan bagi para pemimpin daerah untuk membangun daerahnya agar terpilih sebagai salah satu tempat bersaing atlet internasional.
Ayo kita dukung pemerintah untuk memenangkan tender tuan rumah Olimpiade 2032.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.