JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan atlet bulu tangkis, Taufik Hidayat, bercerita saat kecil dia sebenarnya tidak tertarik bermain bulu tangkis.
Dulu, dia malah lebih ingin menjadi pemain sepak bola karena suka bermain bola bersama teman-temannya.
"Orangtua sayalah yang meminta saya untuk main bulu tangkis. Kalau saya dulu lebih suka main sepak bola," ujar Taufik dalam acara talkshow Nasional Heroes yang digelar PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) di Stasiun Palmerah, Jumat (17/8/2018).
Orangtuanya menyampaikan bahwa olahraga yang turnamennya sampai tingkat internasional adalah bulu tangkis. Dia pun diberi dua pilihan, bulu tangkis atau sepak bola.
Baca juga: Asian Games 2018, Taufik Hidayat Nilai Nomor Ganda Masih Andalan
Meski menyukai sepak bola, Taufik akhirnya menggeluti bulu tangkis. Awalnya terpaksa, lama-lama Taufik menyukai cabang olahraga itu. Dia berlatih keras sejak kecil sampai mengorbankan waktu bermainnya.
Taufik menceritakan ini ketika ditanya apakah dulu pernah membayangkan akan menjadi legenda bulu tangkis.
Dia mengatakan, untuk menjadi juara, pertama-tama harus mencintai cabang olahraganya terlebih dahulu.
Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games, Susy Berharap Dukungan Masyarakat Indonesia
"Harus suka dulu karena kalau terpaksa, kita enggak bisa menjadi yang terbaik," ujar dia.
Setelah masuk pelatnas PBSI, barulah Taufik mulai merencanakan kariernya di dunia bulu tangkis. Sampai akhirnya menang di berbagai kejuaraan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.