Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Naik Taksi di Rusia, Kecepatan Bisa Capai 200 Km per Jam

Kompas.com - 24/06/2018, 15:05 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

Laporan wartawan BolaSport.com, Firzie A. Idris dan Herka Yanis Pangaribowo, dari Rusia

KOMPAS.com - Selama melakukan liputan langsung di Rusia, tim peliput Piala Dunia 2018 Kompas Gramedia kerap kali menggunakan taksi sebagai moda transportasi untuk bepergian.

Namun, selama hampir dua minggu di Rusia, tim kami tidak pernah menemui sopir taksi yang menyetir kendaraannya dengan kecepatan rendah.

Semua sopir taksi selalu memacu kendaraan mereka seperti layaknya seseorang yang terlalu banyak menonton film "Fast and Furious".

Tidak hanya cepat, terkadang taksi juga bisa saja berhenti secara mendadak. Para sopir taksi di Rusia selalu mencari jalur cepat jika menemui antrean kendaraan yang panjang.

Pernah, taksi yang ditumpangi BolaSport.com masuk ke parkiran untuk menghindari antrean trem di Kota Moskwa.

Sial bagi sang sopir (dan kami tentu saja), pintu keluar parkiran tersebut tidak mengarah ke jalanan utama yang dituju.

Alhasil, taksi harus memutar balik setidaknya tiga blok hanya untuk menempuh jalur awal. Tentu saja, ia melakukannya sembari menggerutu.

Baca juga: Paradoks Lionel Messi dan Hantu Diego Maradona

Hal lebih menarik terjadi saat kami hendak ke markas latihan timnas Inggris di Zelenogorsk, sekitar 50 km dari Saint Petersburg. Jantung kami dibuat berdebar-debar karena taksi yang ditumpangi melaju dengan kecepatan 200 km per jam.

Meskipun selalu berkendara dengan kecepatan tinggi, para supir taksi yang ditemui selalu mematuhi peraturan dan marka jalan.

Mereka senantiasa berhenti jelang zebra cross apabila ada pejalan kaki ingin menyeberang (sesuatu yang masih sangat sulit dilakukan pengendara kendaraan bermotor di kota besar Indonesia) dan tak pernah menembus lampu merah.

Para sopir taksi pun terlihat takut dengan aparat. Salah satu sopir taksi kami langsung memakai sabuk pengaman dan menurunkan jendela jika ada mobil patroli polisi.

Uniknya, sopir taksi di sini banyak yang memasang kendaraannya dengan kamera dashboard yang diarahkan ke depan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa

Majalah WIRED pernah menulis tentang fenomena ini.

Menurut mereka, banyaknya korupsi di lembaga hukum dan kepolisian Rusia. WIRED menganggap sistem legal di Rusia tidak memihak laporan pihak pertama saat terjadi kecelakaan.

Atas dasar ini para pengemudi mendokumentasikan perjalanan mereka untuk dijadikan bukti jika terjadi sesuatu.

"Anda bisa masuk ke kendaraan tanpa celana, tetapi jangan pernah masuk ke kendaraan tanpa kamera dashboard Anda," tutur Aleksei Dozorov, seorang aktivis hak-hak pengemudi kepada Radio Free Europe tahun lalu.

Menurut data terakhir dari WHO (2007), Rusia mempunyai rataan 25,2 kematian per 100 ribu penduduk akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Jumlah itu salah satu tertinggi di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com