Laporan wartawan BolaSport.com, Firzie A Idris dan Herka Yanis Pangaribowo dari Moskow, Rusia
MOSKWA, KOMPAS.com - Daerah sekitarKedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Moskwa yang dipadati oleh tempat wisata, ternyata memiliki sejarah kelam pada masa lalu.
Akhir pekan lalu tim BolaSport.com sempat jalan-jalan dan meminum kopi pada sore hari di daerah wisata dekat KBRI Moskwa.
Area wisata yang memiliki barisan kafe tersebut bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki dari KBRI Moskwa. Nama daerah tersebut adalah Distrik Zamoskvorechye.
"Ini dekat kantor, masih Ring 1 Kota Moskwa kira-kira 2,5 kilometer dari Kremlin," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Belarus, M Wahid Supriyadi.
"Daerah ini favorit bagi orang lokal. Penduduk di sini memang senang meminum kopi, tak mengherankan apabila ekspor kopi Indonesia ke Moskwa meningkat," lanjutnya.
Ya, deretan restoran, kafe, dan pub memang menghiasi jalan dengan beberapa arsitektur bersejarah.
Baca juga: VIK Selamat Datang Piala Dunia 2018, dari Fakta, Rekor, hingga Jadwal
Jalur pejalan kaki yang lebar dan modern membuat para turis betah untuk menyusuri jalanan.
Namun, dilansir BolaSport.com dari situs Moscovery, area ini sebenarnya memiliki sejarah kelam. Daerah tersebut dihindari oleh para Muscovites (penduduk Moskwa) pada abad pertengahan.
Hal ini dikarenakan para penjarah Tatar asal Crimea seringkali datang dan meneror para penduduk di selatan Sungai Moskwa. Salah satu area yang pernah dijarah adalah daerah yang kini bernama Zamoskvorechye.
Sejarah tersebut pun terpatri ke dalam nama-nama tempat di daerah itu.
Jalan Tolmachyovskiye Distrik Zamoskvorechye mendapat asal namanya dari tolmachi atau penerjemah. Daerah tersebut merupakan bekas Tatar Quarter, tempat para duta besar tinggal.
Para penjarah itu meninggalkan dokumen-dokumen yang ditulis dalam bahasa Turkic untuk kemudia diterjemahkan ke bahasa Rusia oleh para penerjemah setempat.
Tak jauh dari situ ada jalan dan stasion Metro bernama Novkuznetskaya. Nama ini diambil dari pabrik senjata di mana persenjataan yang dipakai untuk melindungi Moskwa pada abad ke-16 dari Invasi Tartar.
Dari kota ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa Kota Moskwa yang merupakan salah satu kota terbesar di dunia sangat menghargai budaya dan sejarah awal pembentukan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.